Harga Cabai Rawit Merah Melonjak, Sayuran Lainnya Stabil di Pasar Induk Kramat Jati

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Induk Kramat Jati pada Senin, 10 Maret 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau harga dan ketersediaan bahan pangan pokok menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Secara umum, Pramono menyatakan bahwa stok pangan di pasar tersebut cukup aman dan memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ia telah mengecek langsung beberapa komoditas dan memastikan ketersediaannya.

Meskipun demikian, Pramono mengakui adanya fluktuasi harga pada beberapa komoditas. Kenaikan harga paling signifikan terjadi pada cabai rawit merah, sementara harga cabai rawit hijau justru mengalami penurunan.

Komoditas lain seperti kentang, tomat, dan buncis terpantau relatif stabil. Fluktuasi harga ini, menurut Pramono, dipengaruhi oleh faktor cuaca, terutama untuk komoditas yang sensitif terhadap perubahan iklim seperti cabai.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Pangan

Pramono menjelaskan bahwa curah hujan dan kondisi iklim secara signifikan mempengaruhi produktivitas pertanian, terutama komoditas seperti cabai merah, cabai hijau, dan juga jeruk. Perubahan cuaca ini menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan fluktuasi harga.

Selain faktor cuaca, faktor distribusi dan logistik juga dapat mempengaruhi harga. Keterlambatan pengiriman atau kerusakan selama proses distribusi dapat meningkatkan harga komoditas di pasar.

Permintaan pasar juga berperan penting. Meningkatnya permintaan menjelang hari raya biasanya berdampak pada kenaikan harga beberapa komoditas. Pemerintah perlu mengantisipasi hal ini dengan strategi yang tepat.

Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengambil langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan. Setiap hari, 10 truk bahan pangan disalurkan ke daerah-daerah yang membutuhkan untuk membantu menekan harga di tingkat konsumen.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan dan memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat, khususnya selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.

Selain pendistribusian langsung, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga aktif berkoordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk memantau dan mengendalikan inflasi. Berdasarkan hasil rapat TPID, pengendalian inflasi di Jakarta sejauh ini berjalan dengan baik.

Harapan ke Depan

Pramono berharap harga-harga kebutuhan pokok dapat tetap stabil hingga Idul Fitri. Pemerintah akan terus memantau situasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan.

Pemantauan ketat dan koordinasi yang baik antara pemerintah, pelaku pasar, dan produsen sangat penting untuk memastikan pasokan pangan yang cukup dan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Hal ini untuk mencegah terjadinya gejolak harga yang dapat membebani masyarakat, khususnya menjelang hari raya.

Keberhasilan menjaga stabilitas harga pangan akan berdampak positif pada daya beli masyarakat dan menciptakan suasana yang kondusif selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya diversifikasi pangan juga perlu ditingkatkan. Masyarakat perlu diberikan pemahaman untuk tidak hanya bergantung pada satu jenis komoditas tertentu, sehingga mengurangi dampak fluktuasi harga.

Exit mobile version