Jennie BLACKPINK, anggota grup idola K-Pop terkenal, tengah menghadapi kontroversi. Lagu solonya yang berjudul “Like Jennie”, terdapat dalam album Ruby yang dirilis 7 Maret 2025, dituding menjiplak lagu India “Rani’s Intro Theme”. Tudingan ini muncul dari beberapa penggemar K-Pop yang memperhatikan kemiripan antara kedua lagu tersebut.
Kemiripan yang disoroti terletak pada pengulangan nama “Jennie” yang cepat dan diiringi musik yang menegangkan, mirip dengan pengulangan nama “Rani” dalam lagu “Rani’s Intro Theme” yang dirilis tahun 2023. Lagu “Rani’s Intro Theme” merupakan soundtrack original (OST) film Rocky Aur Rani Kii Prem Kahaani dan dinyanyikan oleh Brianna Supriyo.
Perdebatan ini memanas di media sosial. Namun, Pritam Chakraborty, pencipta lagu India tersebut, memberikan klarifikasi melalui akun Instagramnya @ipritamofficial. Ia menjelaskan bahwa kemiripan tersebut hanyalah kebetulan.
Klarifikasi Pencipta Lagu “Rani’s Intro Theme”
Pritam Chakraborty menekankan bahwa nama “Jennie” dan “Rani” memiliki rima yang mirip, dan kemiripan dalam alur musik pada satu frasa tidak serta merta berarti plagiarisme. Ia menambahkan bahwa dalam dunia musik, kemiripan kecil sering terjadi, baik dalam hal rima, susunan kata, atau bahkan genre yang sama. Pernyataan ini disambut baik oleh penggemar Jennie, banyak yang menganggap sikap Pritam dewasa dan bijaksana.
Respons positif dari penggemar Jennie terhadap pernyataan Pritam menunjukkan bahwa banyak yang memahami penjelasannya dan menghargai sikap profesionalnya. Hal ini berbanding terbalik dengan beberapa netizen yang justru meminta para penuduh untuk meminta maaf kepada Jennie atas tudingan plagiarisme yang telah dilontarkan.
Tanggapan Pihak Jennie dan Agensi
Sampai saat ini, baik Jennie maupun agensinya, YG Entertainment, belum memberikan pernyataan resmi terkait tudingan plagiarisme tersebut. Keheningan ini semakin membuat spekulasi bertebaran di kalangan penggemar dan publik. Namun, respon positif dari pencipta lagu India telah sedikit meredakan ketegangan.
Analisis Lebih Dalam Mengenai Tudingan Plagiarisme
Kasus ini menyoroti kompleksitas dalam menentukan plagiarisme musik. Kemiripan melodi atau lirik tidak selalu berarti penjiplakan. Faktor-faktor seperti orisinalitas keseluruhan karya, konteks budaya, dan penggunaan elemen musik yang sudah umum perlu dipertimbangkan. Seringkali, kesamaan dalam musik merupakan hasil dari evolusi genre atau pengaruh dari berbagai sumber inspirasi.
Kasus ini juga mengingatkan kita akan pentingnya pemahaman yang lebih baik tentang hak cipta dan plagiarisme dalam industri musik global. Perbedaan budaya dan genre musik dapat membuat penilaian objektif menjadi tantangan, tetapi diskusi terbuka dan pemahaman yang lebih baik akan membantu mencegah kesalahpahaman di masa depan.
Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Bagi para penggemar, penting untuk bersikap bijak dan rasional dalam menanggapi isu-isu seperti ini. Verifikasi informasi dari sumber terpercaya sebelum melontarkan tudingan dapat mencegah penyebaran informasi yang keliru. Sementara bagi para artis dan label musik, komunikasi yang efektif dan respon yang tepat waktu dapat membantu meredam kontroversi dan menjaga reputasi.