Nasib Vokalis Elkasih Lumpuh: Ari Bias Ungkap Perjuangan Royalti Lagu

Ari Bias, pencipta lagu dan mantan keyboardist band Elkasih, berjuang keras mendapatkan kembali hak cipta lagu-lagu Elkasih. Perjuangan ini didorong oleh keprihatinannya terhadap kondisi vokalis mereka, El Ibnu, yang mengalami kelumpuhan dan dirawat di panti jompo.

Selama bertahun-tahun, band Elkasih tidak pernah menerima royalti meskipun lagu-lagu mereka sangat populer. Ari Bias mengungkapkan bahwa album Elkasih tahun 2008 sukses besar, namun mereka sama sekali tidak mendapatkan imbalan finansial hingga tahun 2020. Ini berarti selama 12 tahun, mereka kehilangan pendapatan dari karya-karya mereka sendiri.

Kondisi El Ibnu yang memprihatinkan semakin menguatkan tekad Ari Bias untuk memperjuangkan hak cipta lagu-lagu Elkasih. Ia menyadari betapa pentingnya royalti bagi El Ibnu, yang kini tidak mampu mencari nafkah sendiri.

Prosesnya ternyata tidak mudah. Label rekaman lama sulit dihubungi dan tidak memberikan laporan yang jelas. Ari Bias harus berinisiatif mencari tahu keberadaan lagu-lagu Elkasih dan memperjuangkan kepemilikan hak cipta tersebut.

Setelah penelusuran yang panjang, Ari Bias menemukan bahwa lagu-lagu Elkasih tertahan di sebuah distributor musik. Setelah melalui proses somasi, akhirnya distributor tersebut menyerahkan kembali kepemilikan lagu-lagu tersebut kepada band Elkasih.

Dengan kepemilikan hak cipta yang telah kembali, band Elkasih, terutama El Ibnu, kini dapat menikmati penghasilan dari karya-karya mereka. Lagu-lagu Elkasih di-upload ulang dan pengembangan hak cipta diserahkan kepada Nagaswara. Ini merupakan akhir dari perjuangan panjang yang dilalui oleh Ari Bias.

Keberhasilan Ari Bias dalam memperjuangkan hak cipta lagu-lagu Elkasih menjadi pelajaran berharga bagi para musisi lainnya. Penting bagi para musisi untuk selalu memperhatikan dan melindungi hak cipta karya mereka agar mendapatkan penghargaan yang layak atas hasil kerja keras mereka.

Kisah ini juga menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam industri musik. Label rekaman dan distributor musik memiliki tanggung jawab untuk memberikan laporan yang jelas dan transparan kepada para musisi mengenai royalti yang seharusnya mereka terima.

Salah satu lagu hits Elkasih yang menjadi sorotan adalah “Kau Tigakan Cinta”, yang diciptakan oleh El Ibnu dan El Arief. Lagu ini menjadi salah satu bukti keberhasilan perjuangan Ari Bias dalam mengembalikan hak cipta lagu-lagu Elkasih.

Ke depan, diharapkan lebih banyak musisi yang dapat terhindar dari permasalahan serupa dan mendapatkan haknya secara adil. Perjuangan Ari Bias menjadi inspirasi bagi para seniman untuk lebih vokal dalam memperjuangkan hak cipta karya mereka.

Kasus ini juga menggarisbawahi pentingnya perlindungan hukum bagi para seniman dan kreator. Mereka membutuhkan dukungan dan sistem yang kuat untuk melindungi karya-karya mereka dari eksploitasi dan memastikan mereka menerima imbalan yang setimpal.

Poin-poin Penting dari Perjuangan Ari Bias:

  • Tidak mendapatkan royalti selama 12 tahun pasca kesuksesan album tahun 2008.
  • Kondisi El Ibnu yang lumpuh dan dirawat di panti jompo menjadi motivasi utama.
  • Kesulitan menemukan label rekaman lama dan memperoleh laporan royalti yang transparan.
  • Proses somasi terhadap distributor musik untuk mendapatkan kembali hak cipta.
  • Kerja sama dengan Nagaswara untuk pengelolaan hak cipta dan distribusi lagu.
  • Keberhasilan mendapatkan royalti yang dapat membantu El Ibnu.
  • Dampak dari Perjuangan Ari Bias:

  • Menginspirasi musisi lain untuk memperjuangkan hak cipta.
  • Menyorot pentingnya transparansi dalam industri musik.
  • Meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan hukum bagi seniman.
  • Semoga kisah Ari Bias ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak yang terlibat dalam industri musik, agar seniman dapat mendapatkan apresiasi dan imbalan yang pantas atas karya-karyanya.

    Exit mobile version