Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengunjungi Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 3 Maret 2025. Kunjungannya ini atas undangan Presiden Prabowo Subianto untuk berbuka puasa bersama.
Fadli Zon membenarkan hal tersebut saat ditemui di Istana. Ia menjelaskan bahwa undangan tersebut diterimanya pada pagi hari.
Namun, ia merahasiakan daftar menteri lain yang turut diundang dalam acara buka puasa tersebut. Presiden Prabowo Subianto diketahui menggelar rapat membahas harga pangan menjelang dan selama bulan Ramadhan.
Rapat Kabinet Bahas Harga Pangan
Rapat tersebut juga dihadiri oleh sejumlah menteri. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa rapat difokuskan pada pembahasan harga pangan selama bulan Ramadhan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga pangan relatif stabil. Meskipun demikian, pemerintah tetap berkomitmen untuk memantau dan mengawasi harga pangan hingga Idul Fitri.
Amran Sulaiman mencatat adanya sedikit kenaikan harga cabai, sementara komoditas lain seperti beras justru mengalami penurunan harga. Produksi pangan Januari hingga April 2025 tercatat sebagai yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, juga turut hadir dalam rapat tersebut. Ia enggan membeberkan detail pembahasan, namun menyebutkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu poin penting yang dibahas.
Peserta Rapat dan Topik Bahasan
Rapat dihadiri oleh dua menteri koordinator, yaitu Menko Pangan dan Menko Ekonomi, serta beberapa menteri terkait lainnya. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat selama bulan Ramadhan.
Pembahasan mengenai program MBG menunjukkan perhatian pemerintah terhadap gizi masyarakat, terutama selama bulan Ramadhan dimana kebutuhan nutrisi tetap harus terjaga.
Secara keseluruhan, kunjungan Fadli Zon ke Istana dan rapat kabinet yang membahas harga pangan menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengelola stabilitas ekonomi dan ketersediaan pangan bagi masyarakat, khususnya selama bulan Ramadhan.
Pemerintah tampaknya menyadari pentingnya menjaga stabilitas harga pangan agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan tidak terbebani oleh kenaikan harga yang signifikan. Hal ini juga menunjukkan koordinasi yang baik antar kementerian dalam menghadapi tantangan ekonomi.
Kehadiran berbagai menteri dalam rapat tersebut juga menggarisbawahi pentingnya pendekatan kolaboratif dalam menghadapi masalah pangan. Dengan berbagai keahlian dan portofolio yang dimiliki, para menteri dapat memberikan solusi yang komprehensif.
Ke depan, diharapkan pemerintah dapat terus meningkatkan transparansi dan komunikasi publik terkait kebijakan dan langkah-langkah yang diambil untuk menjaga stabilitas harga pangan. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan masyarakat dan memastikan keberhasilan program-program yang dijalankan.