Adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, melakukan kunjungan ke kediaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, pada Jumat pagi, 7 Maret 2025. Kunjungan tersebut berlangsung sekitar dua jam, dimulai pukul 09.00 WIB.
Hashim, yang mengenakan kemeja batik lengan panjang, datang bersama rombongannya. Ia menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan undangan langsung dari Presiden Jokowi. Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana yang hangat dan penuh perbincangan.
Selama dua jam pertemuan, Hashim dan Jokowi membahas berbagai hal yang berkaitan dengan kepentingan bangsa dan negara. Hashim menuturkan, “Saya diundang Pak Jokowi. Kita tukar banyak pikiran, banyak hal yang menyangkut bangsa dan negara.” Perbincangan tersebut mencakup topik-topik penting seperti ekonomi, perubahan iklim, dan energi.
Lebih detail, Hashim mengungkapkan bahwa dirinya dan Jokowi berdiskusi mengenai strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Mereka juga membahas tantangan perubahan iklim dan bagaimana Indonesia dapat beralih ke energi terbarukan secara efektif dan berkelanjutan. Diskusi ini mencerminkan keprihatinan bersama terhadap isu-isu global yang mendesak.
Meskipun Hashim menerima pesan khusus dari Jokowi, ia memilih untuk tidak mengungkapkan isi pesan tersebut kepada publik. Ia menyatakan, “Itu antara saya dan Pak Jokowi.” Hal ini menunjukkan adanya komunikasi pribadi yang penting antara kedua tokoh tersebut.
Dari sisi Jokowi, pertemuan tersebut difokuskan pada pembahasan mengenai perekonomian Indonesia. Eks Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan, “Terutama berkaitan dengan kondisi situasi ekonomi yang perlu diinjeksi dari segala sudut agar target growth (pertumbuhan) ekonomi dari pemerintah bisa tercapai.”
Jokowi secara tegas menyatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, tidak ada pembahasan mengenai politik. Ia menekankan, “Bicara banyak hal. [Tapi] enggak ada yang berkaitan politik. Bicara banyak.” Pernyataan ini membantah spekulasi mengenai kemungkinan adanya agenda politik di balik pertemuan tersebut.
Pertemuan antara Hashim Djojohadikusumo dan Joko Widodo menunjukkan adanya komunikasi yang intensif di antara tokoh-tokoh penting di Indonesia, bahkan di luar konteks politik praktis. Hal ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dan sinergi untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi bangsa.
Meskipun pertemuan ini secara resmi tidak membahas politik, signifikansinya tetap penting mengingat latar belakang kedua tokoh. Hashim, sebagai adik Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, mewakili salah satu kekuatan politik utama di Indonesia. Sementara Jokowi, sebagai Presiden, memiliki posisi yang strategis dalam pemerintahan. Oleh karena itu, pertemuan ini dapat dilihat sebagai sebuah bentuk komunikasi lintas fraksi yang positif dan menunjukkan komitmen bersama untuk kemajuan negara.
Keengganan Hashim untuk membeberkan pesan khusus dari Jokowi menimbulkan rasa penasaran publik. Namun, hal tersebut juga menunjukkan adanya ruang privasi dan kepercayaan yang terbangun di antara kedua tokoh. Ini menandakan pentingnya komunikasi informal di luar ranah publik, terutama dalam menangani masalah-masalah krusial yang memerlukan pendekatan yang lebih personal.
Secara keseluruhan, pertemuan ini menggambarkan adanya upaya untuk mencari solusi bersama dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia. Fokus pada isu ekonomi dan perubahan iklim menunjukkan adanya prioritas yang sama di antara kedua tokoh dalam membangun Indonesia yang lebih baik.