Siswa SMK Bercita-cita Dokter? SNPMB Jelaskan Jalur Masuknya

Mitos atau fakta, apakah siswa SMK bisa diterima di program studi kedokteran? Pertanyaan ini muncul dalam acara Sosialisasi Daring Mekanisme Pendaftaran UTBK-SNBT 2025, mengungkap keraguan sebagian calon mahasiswa.

Koordinator Teknologi dan Sistem Informasi SNPMB, Prof. Arif Djunaedy, memberikan penjelasan berdasarkan data perguruan tinggi. Yang terpenting adalah kompetensi calon mahasiswa, bukan asal sekolahnya.

“Statistik yang ada dari respons perguruan tinggi itu yang penting bahwa yang bersangkutan itu punya kompetensi untuk melanjutkan di prodi itu,” tegas Prof. Arif. Kompetensi ini sangat penting untuk keberhasilan studi di program kedokteran yang menantang.

Ia menekankan pentingnya penguasaan biologi dan kimia. “Untuk masuk kedokteran misalnya, itu harus memahami dengan baik mata pelajaran biologi dan kimia utamanya. Bayangkan kalau biologi belum pernah ikut, kimia belum pernah ikut,” tambahnya. Kesiapan akademik menjadi faktor penentu kesuksesan di jalur pendidikan ini.

Lulus UTBK SNBT 2025 bukan jaminan diterima di kedokteran. Panitia tidak bisa memastikan kemampuan calon mahasiswa berdasarkan skor saja, terutama jika latar belakang pendidikannya berbeda signifikan dengan prodi yang dituju.

“Bahkan kita kan tidak bisa mendeteksi. Katakanlah SMK-nya tadi jurusan elektro, kemudian mau memasukkan di jurusan kedokteran, kita tidak bisa mendeteksi,” jelas Prof. Arif. Sistem seleksi fokus pada skor, bukan mendeteksi kesesuaian latar belakang pendidikan.

“Kalo misalnya nanti ujian itu lulus, lulus dia,” lanjut Prof. Arif. Sistem seleksi berfokus pada penilaian kemampuan akademik melalui skor UTBK, bukan asal sekolah.

Tantangan terbesar bagi siswa SMK yang ingin masuk kedokteran adalah kurangnya kesesuaian mata pelajaran. Kurangnya penguasaan materi biologi dan kimia, misalnya, dapat menjadi kendala besar selama perkuliahan.

“Beratnya yang harus dihadapi karena sebelumnya tidak ada kaitan mata pelajaran yang kira-kira kompetensinya nanti sesuai dengan prodi yang akan dipilih,” tegas Prof. Arif. Kesulitan ini perlu dipertimbangkan matang-matang sebelum mendaftar.

Ismaini Zain, Koordinator Humas dan Promosi SNPMB, menambahkan saran bijak. “Pertimbangkan kembali, tapi kalau mau tes silakan. Karena tes nanti untuk diterima atau tidak itu berdasarkan skor UTBK-nya,” imbuhnya. Keputusan ada di tangan calon mahasiswa, setelah mempertimbangkan matang-matang resikonya.

Tips Sukses Masuk Kedokteran Bagi Siswa SMK

Meskipun peluangnya ada, siswa SMK perlu mempersiapkan diri lebih matang. Berikut beberapa tips penting:

  • Pelajari Materi Biologi dan Kimia Secara Intensif: Lakukan belajar mandiri atau les tambahan untuk menutupi kekurangan materi SMA.
  • Ikuti Bimbingan Belajar (Bimbel): Bimbel dapat membantu siswa SMK memahami materi dengan lebih efektif dan terarah.
  • Manfaatkan Sumber Belajar Online: Banyak sumber belajar online gratis yang dapat dimanfaatkan untuk memperkaya pengetahuan.
  • Konsultasi dengan Guru atau Dosen: Mintalah arahan dan bimbingan dari guru atau dosen terkait strategi belajar yang efektif.
  • Perbanyak Latihan Soal: Kerjakan banyak soal UTBK-SNBT tahun-tahun sebelumnya untuk mengukur kemampuan dan mengidentifikasi kekurangan.
  • Kesimpulan

    Siswa SMK dapat mendaftar kedokteran, tetapi membutuhkan persiapan ekstra. Keberhasilan ditentukan oleh kompetensi dan penguasaan materi, bukan hanya skor UTBK. Persiapan matang dan tekad yang kuat sangat penting untuk menghadapi tantangan ini.

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *