JAWAPEH.COM, Kediri – Amir Fatah Ulumudin, seorang pedagang di Pasar Kandangan, tak kuasa menahan air mata harunya saat memeluk Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana. Momen emosional ini terjadi setelah Fatah menyampaikan aspirasinya kepada bupati dalam sesi dialog pada Rabu, 10 Juli 2024.
Dalam dialog tersebut, Fatah berbagi keluh kesahnya sebagai pedagang dan memberikan pandangan mengenai rencana relokasi Pasar Kandangan yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kediri.
Selain relokasi, Fatah menyoroti pentingnya penataan pedagang dan sistem shift, mengingat masih banyak pedagang yang berjualan di luar area pasar.
Baca Juga : Mas Dhito Ajak para Pedagang Berdialog Terkait Relokasi Pasar Kandangan
Fatah menilai, penataan yang tidak optimal memperburuk tampilan Pasar Kandangan dan mengurangi minat pembeli untuk masuk ke area pasar yang memiliki dua lantai tersebut.
“Yang penting jenengan saget noto wong dodol isuk karo awan (yang penting Mas Dhito bisa menata penjual pagi dan siang),” ujar Fatah kepada Mas Dhito.
Mas Dhito merespon positif masukan dari Fatah dengan memberikan bantuan modal untuk pengembangan usaha serta beasiswa untuk anak pedagang tersebut. Tindakan ini membuat Fatah terharu dan langsung memeluk bupati yang menjabat sejak 2021.
“Semoga Pak Dhito diberikan kesehatan, diberi rezeki, lancar,” ungkap Fatah dengan penuh rasa syukur.
Dalam dialog tersebut, Mas Dhito juga mengajak para pedagang Pasar Kandangan untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai pengembangan pasar yang terakhir kali direvitalisasi pada tahun 2004.
Menurut Mas Dhito, pemerintah daerah selalu berupaya untuk melibatkan masyarakat dalam setiap proses pembangunan, termasuk dalam rencana relokasi pasar ini.
Baca Juga : Bupati Kediri Buka Pelatihan Kompetensi untuk 397 Peserta di Bogo, Plemahan
“Hari ini kita berdialog, karena kami ini yang ada di pemerintah daerah tidak ingin mengambil keputusan secara sepihak,” jelas Mas Dhito.
Hasil dari dialog tersebut, Mas Dhito mencatat berbagai masalah dan harapan para pedagang, seperti keamanan pasar, kepemilikan lapak lebih dari satu, pemetaan antara pedagang basah dan kering, serta banyaknya pedagang yang berjualan di luar area pasar.
“Ini nanti akan kami lakukan perhitungan secara proporsional, agar pedagang yang di luar bisa masuk ke dalam tapi yang di dalam juga tidak terganggu,” terangnya.
Dengan pendekatan yang ramah dan solutif, Mas Dhito berharap masalah-masalah di Pasar Kandangan dapat diselesaikan dengan baik.
Keputusan-keputusan yang diambil akan disesuaikan dengan kebutuhan para pedagang, sehingga pasar ini dapat berkembang lebih baik dan lebih tertata.