Puasa Ramadhan Tak Halangi Laga, Begini Rahasia Kapten Persija Rizky Ridho

Bek tangguh Timnas Indonesia dan kapten Persija Jakarta, Rizky Ridho Ramadhani, baru-baru ini berbagi cerita menarik tentang pengalamannya berpuasa di bulan Ramadhan. Ia mengungkapkan rutinitas dan kebiasaan uniknya selama bulan penuh berkah ini, mencerminkan keseimbangan antara kehidupan profesional dan spiritualnya.

Salah satu kegiatan favorit Ridho saat menunggu waktu berbuka adalah bermain game atau PlayStation, terutama jika tidak ada jadwal latihan sore. Ini menjadi cara efektif baginya untuk mengisi waktu luang dan melepas penat setelah beraktivitas. Ia mengaku sering menghabiskan waktu dengan bermain game bersama teman-temannya secara online.

Menariknya, ia juga bercerita tentang bagaimana ibunya membangunkannya untuk sahur. Karena kesulitan bangun pagi, Ridho membutuhkan bantuan sang ibu yang harus memanggilnya dengan suara agak keras. Ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan keluarga dalam menjalankan ibadah puasa.

Masa Kecil dan Pengalaman Puasa

Rizky Ridho juga bercerita tentang pengalamannya berpuasa saat masih kecil. Ia mengaku sering batal puasa karena kelelahan bermain bola seharian di luar rumah. Namun, ia bersyukur bahwa kebiasaan ini sudah berubah sejak ia beranjak dewasa. Kisah ini memberikan gambaran betapa pentingnya kedisiplinan dan pemahaman akan ibadah seiring bertambahnya usia.

Ia menjelaskan bahwa saat masih kecil, bermain hingga kelelahan sering membuatnya lupa waktu dan kemudian minum air tanpa sengaja. Sekarang, ia sudah lebih dewasa dan mengerti pentingnya menjaga ibadah puasa. Ini menunjukkan proses pembelajaran dan pertumbuhan spiritualnya.

Ramadhan dan Persija Jakarta

Suasana latihan bersama Persija Jakarta selama Ramadhan juga menjadi cerita menarik yang dibagikan Ridho. Ia menantikan momen latihan menjelang waktu berbuka, di mana semangat latihan semakin meningkat seiring mendekatnya waktu adzan. Hal ini menggambarkan semangat tim yang tetap tinggi meskipun menjalani ibadah puasa.

Semangat tim yang tinggi tersebut bukan hanya karena semangat berbuka puasa, tetapi juga karena rasa kebersamaan dan dukungan satu sama lain. Latihan bersama menjelang berbuka puasa menjadi momen yang dinantikan karena dapat mempererat ikatan kekeluargaan dalam tim.

Idola dan Cita-Cita

Dalam sesi tanya jawab tersebut, Ridho juga mengungkapkan idola dan cita-citanya. Ia mengagumi Hansamu Yama sebagai role model pemain lokal, serta Ruben Dias dari Manchester City sebagai idola dari pemain asing. Pilihannya ini menunjukkan siapa yang menginspirasinya dalam karir sepak bolanya.

Cita-cita besar Ridho adalah bermain di Eropa, khususnya di stadion San Siro, markas AC Milan dan Inter Milan. Keinginan kuat untuk bermain di Eropa ini tergambar dari pilihannya untuk mengidolakan pemain-pemain top Eropa yang memiliki reputasi dan prestasi mentereng.

Cita-cita sejak kecilnya untuk menjadi pemain sepak bola profesional juga masih tetap ia pegang teguh. Hal ini menunjukkan konsistensi dan fokusnya dalam mengejar mimpi yang telah ia bangun sejak muda.

Pedoman Hidup dan Masa Depan

Nasihat kedua orang tuanya selalu menjadi pedoman hidup bagi Ridho, yaitu selalu sholat, jujur, dan rendah hati. Nilai-nilai ini menjadi pondasi moral dan spiritual yang membimbingnya dalam perjalanan hidup dan kariernya.

Saat ini, Ridho fokus mempersiapkan diri membela Timnas Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia dan Bahrain. Laga ini akan menjadi tantangan besar sekaligus kesempatan emas baginya untuk menunjukkan kemampuan di level internasional.

Dedikasi dan semangatnya yang tinggi membuat Rizky Ridho menjadi salah satu bek terbaik Indonesia. Dengan kemampuannya dan kerja kerasnya, bukan tidak mungkin mimpinya untuk bermain di Eropa akan terwujud suatu hari nanti. Masa depannya di dunia sepak bola sangatlah menjanjikan.

Exit mobile version