PSS Sleman Hancur Tanpa Dukungan BCS, Huistra Akui Kekalahan Telak

PSS Sleman kembali menelan pil pahit setelah kalah telak 1-4 dari Persis Solo dalam laga Liga 1 2024/2025 di Stadion Jatidiri, Semarang. Kekalahan ini semakin mempertegas inkonsistensi performa Super Elja sepanjang musim ini.

Pertandingan yang digelar Selasa malam (11/3/2025) tersebut menyajikan drama yang cukup menegangkan. PSS sempat unggul lebih dulu melalui gol Nicolao Cardoso di menit ke-12. Keunggulan tersebut diraih tanpa dukungan penuh dari suporter setia mereka, Brigata Curva Sud, karena kendala perizinan.

Namun, keunggulan tersebut tak bertahan lama. Persis Solo tampil dominan di babak kedua dan membalikkan keadaan. Empat gol Persis dicetak oleh John Cley (menit ke-57), Lautaro Bellegia (menit ke-67), dan dua gol dari Moussa Sidibe (menit ke-79 dan 90+6).

Analisis Kekalahan PSS Sleman

Pelatih PSS, Pieter Huistra, mengakui kekecewaannya atas hasil tersebut. Ia memuji penampilan timnya di babak pertama yang mampu mengontrol permainan dan menciptakan peluang. Namun, ia menyoroti kesalahan fatal di lini belakang yang menjadi titik balik pertandingan.

Gol pertama Persis yang berasal dari situasi bola mati menjadi pembuka jalan bagi tim lawan untuk mendominasi. Setelah itu, PSS terlihat kesulitan untuk membendung gempuran Persis. Strategi bermain lebih terbuka yang diterapkan setelah tertinggal justru dimanfaatkan Persis untuk melancarkan serangan balik yang efektif.

Huistra juga menyoroti ketajaman lini depan Persis, khususnya Moussa Sidibe yang mencetak dua gol indah. Ia mengakui bahwa timnya harus belajar dari kesalahan ini dan memperbaiki kekurangan di masa jeda kompetisi.

Kehilangan Momentum Positif

Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi PSS yang baru saja mengakhiri tren negatif enam kekalahan beruntun dengan kemenangan atas Persita Tangerang. Mereka gagal mempertahankan momentum positif tersebut dan kembali terpuruk di zona degradasi.

Inkonsistensi penampilan menjadi masalah utama yang harus segera diatasi oleh PSS. Kemampuan untuk menjaga konsistensi performa dari satu pertandingan ke pertandingan berikutnya sangatlah krusial dalam persaingan ketat Liga 1.

Meskipun kecewa, Huistra menekankan pentingnya menjaga kekompakan tim dan fokus memperbaiki kelemahan. Ia berharap jeda kompetisi tiga pekan ke depan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mengevaluasi dan meningkatkan performa tim.

Tanggapan Pemain PSS

Wahyudi Hamisi, gelandang PSS, turut mengungkapkan kekecewaannya. Ia mengakui bahwa timnya bermain baik di babak pertama, tetapi kemasukan gol dengan mudah di babak kedua menjadi faktor penentu kekalahan.

Hamisi bertekad memanfaatkan jeda internasional untuk berlatih keras dan memperbaiki kekurangan tim. Ia berharap PSS dapat bangkit dan meraih hasil lebih baik di pertandingan selanjutnya.

Implikasi bagi Klasemen

Kekalahan ini membuat PSS Sleman tetap berada di posisi ke-17 klasemen sementara dengan 22 poin, terjebak di zona degradasi. Sementara itu, Persis Solo naik ke peringkat ke-14 dengan 26 poin.

Persaingan di papan bawah klasemen Liga 1 sangat ketat. PSS Sleman membutuhkan peningkatan performa signifikan dan konsistensi untuk keluar dari zona merah dan mengamankan tempat di Liga 1 musim depan.

Ke depan, PSS harus fokus memperbaiki beberapa aspek permainan, seperti ketahanan lini belakang, dan konsistensi dalam mengontrol permainan selama 90 menit. Penggunaan jeda kompetisi untuk evaluasi dan latihan intensif akan menjadi kunci bagi PSS Sleman untuk bangkit dari keterpurukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *