Drama adu penalti mewarnai laga leg kedua 16 besar Liga Champions 2024-2025 antara Atletico Madrid dan Real Madrid di Stadion Metropolitano, Kamis dini hari WIB (13/3/2025). Real Madrid akhirnya menang 4-2 dan melaju ke perempat final. Namun, salah satu momen paling kontroversial adalah gol Julian Alvarez yang dianulir wasit.
Alvarez, penendang penalti kedua Atletico, terlihat mencetak gol. Namun, setelah konsultasi dengan VAR, wasit Szymon Marciniak menyatakan gol tersebut tidak sah. Keputusan ini memicu perdebatan sengit, terutama dari pihak Atletico Madrid.
Rekaman tayangan ulang menunjukkan Alvarez mengalami sedikit terpeleset saat melakukan ancang-ancang. Dalam situasi tersebut, bola tampak menyentuh kaki kirinya sebelum kemudian dilepaskan dengan kaki kanannya. Wasit menilai ini sebagai pelanggaran aturan. Ia menganggap Alvarez melakukan dua kali sentuhan sebelum bola masuk ke gawang.
Penjelasan Aturan Penalti yang Berlaku
Aturan tendangan penalti diatur secara rinci dalam Laws of the Game IFAB (International Football Association Board). Pasal 14.1 menjelaskan bahwa bola dianggap dalam permainan ketika telah ditendang dan bergerak jelas. Penendang tidak diperbolehkan memainkan bola lagi sebelum bola menyentuh pemain lain.
Aturan ini juga berarti bahwa tendangan penalti dinyatakan selesai ketika bola berhenti bergerak, keluar dari permainan, atau wasit menghentikan permainan karena pelanggaran. Aturan yang sama juga berlaku jika penalti mengenai tiang gawang; mencetak gol dari bola pantulan dianggap tidak sah.
Analisis Keputusan Wasit
Keputusan wasit untuk membatalkan gol Alvarez didasarkan pada interpretasi aturan tersebut. Wasit menilai bahwa sentuhan kedua Alvarez pada bola sebelum bola memasuki gawang merupakan pelanggaran aturan. Meskipun sentuhan kedua relatif cepat, wasit tetap menganggapnya sebagai pelanggaran.
Banyak pihak berpendapat bahwa interpretasi wasit terlalu ketat. Mereka berargumentasi bahwa sentuhan kedua Alvarez sangat singkat dan tidak memberikan keuntungan yang signifikan baginya. Namun, wasit berpegang teguh pada aturan, dan keputusannya pun final.
Reaksi Pasca Pertandingan
Kekalahan Atletico Madrid diwarnai dengan kekecewaan yang mendalam. Pelatih Diego Simeone menunjukkan reaksi yang sangat emosional dalam konferensi pers pasca pertandingan. Ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan wasit dan menilai keputusan itu sangat merugikan timnya.
Kontroversi ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman yang mendalam terhadap aturan permainan sepak bola, khususnya dalam situasi yang kompleks seperti tendangan penalti. Bahkan teknologi VAR sekalipun tidak selalu mampu menghilangkan kontroversi sepenuhnya.
Pertandingan antara Atletico Madrid dan Real Madrid bukan hanya menampilkan kualitas permainan yang tinggi, tetapi juga menunjukkan betapa tipisnya garis antara kemenangan dan kekalahan, serta seberapa besar peran interpretasi aturan dalam menentukan hasil akhir suatu pertandingan.
Ke depan, perdebatan ini mungkin akan memicu diskusi lebih lanjut tentang interpretasi aturan penalti dalam Laws of the Game, sehingga dapat menghindari ketidakpastian serupa di masa mendatang. Perlu dipertimbangkan apakah definisi “bermain bola lagi” perlu diperjelas lagi.