Dipanggil Timnas Inggris, Gibbs-White Redam Kekecewaan Tuchel

Gelandang Nottingham Forest, Morgan Gibbs-White, awalnya kecewa karena tidak dipanggil oleh pelatih Timnas Inggris, Thomas Tuchel, untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Albania dan Latvia. Namun, sebuah telepon dari Tuchel mengubah segalanya.

Tuchel menelepon Gibbs-White setelah Cole Palmer mengalami cedera, menawarkannya tempat di skuad. Reaksi Gibbs-White? “Dia (Tuchel) menelepon saya dan berkata, ‘Kamu masih kesal dengan saya, atau kamu mau bergabung dengan kami dan ikut berlatih besok?’ Tak perlu banyak tanya. Saya langsung tersenyum lebar. Saya senang,” ujarnya kepada BBC Radio 5 Live.

Perasaan kecewa Gibbs-White awalnya bisa dimaklumi. Ia telah tampil gemilang bersama Nottingham Forest musim ini, mencetak lima gol dan tujuh assist dalam 25 penampilan di Premier League. Kontribusinya signifikan terhadap posisi Nottingham Forest di peringkat tiga klasemen sementara dengan 54 poin. Kecewa karena tidak dipanggil awalnya wajar, mengingat performanya yang konsisten.

Kekecewaan Awal dan Penghormatan pada Keputusan Tuchel

Meskipun sempat merasa kecewa, Gibbs-White menunjukkan sikap profesionalisme yang tinggi. Ia mengakui kualitas pemain lain di Timnas Inggris dan menghormati keputusan Tuchel. “Saya tadinya kesal, sedikit kecewa, tapi di saat bersamaan Anda harus melihat kualitas para pemain yang dimiliki Timnas Inggris. Saya mempertimbangkan itu, tapi ketika dia (Tuchel) memberitahu saya, saya menghormati keputusannya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Gibbs-White menambahkan, “Saya bilang padanya, ‘Saya pikir saya sudah tampil maksimal agar bisa dipanggil, mengingat performa tim kami saat ini, tapi Anda manajernya, keputusan di tangan Anda, dan saya menghormati itu.'” Sikap dewasa Gibbs-White ini patut diacungi jempol.

Komunikasi Tuchel dan Hubungan dengan Pemain

Tuchel sendiri dinilai Gibbs-White telah melakukan pendekatan yang baik kepada para pemain Timnas Inggris. Ia menghubungi beberapa pemain sebelum mengumumkan skuad. “Sejujurnya, (Tuchel) luar biasa. Saya pikir dia telah melakukan itu dengan sebagian besar pemain. Saya pikir begitu dia ditunjuk, dia telah berhubungan dengan sebagian besar pemain. Dia orang yang sangat santai, enak diajak bicara,” puji Gibbs-White.

Gibbs-White melihat pendekatan Tuchel sebagai langkah positif dalam membangun hubungan yang baik dengan para pemain. “Saya merasa itu sikap luar biasa darinya, amat bagus memulai hubungan itu dengan kami bahkan sebelum ia bertemu kami,” tegasnya. Hal ini menunjukkan kepiawaian Tuchel dalam manajemen tim dan hubungan interpersonal.

Analisis Situasi dan Prospek Gibbs-White di Timnas

Keberhasilan Gibbs-White masuk ke skuad Timnas Inggris setelah awalnya merasa kecewa, memberikan pelajaran berharga tentang kesabaran dan profesionalisme dalam dunia sepak bola. Ia menunjukkan bahwa konsistensi performa dan sikap positif dapat membuka peluang yang tidak terduga.

Dengan penampilannya yang impresif di Premier League, Gibbs-White memiliki potensi besar untuk menjadi andalan Timnas Inggris di masa mendatang. Panggilanya kali ini bisa menjadi batu loncatan bagi karir internasionalnya. Kesempatan berlatih dan bermain bersama pemain-pemain top Inggris tentunya akan meningkatkan kemampuannya.

Secara keseluruhan, kisah Gibbs-White ini menjadi contoh bagaimana seorang pemain dapat mengatasi kekecewaan dan memanfaatkan peluang yang datang. Sikap profesionalisme dan komunikasi yang baik antara pemain dan pelatih menjadi kunci kesuksesan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *