Kiper utama Persib, Kevin Ray Mendoza, memberikan komentarnya mengenai debut pahit Sheva Sanggasi, kiper muda Persib, dalam pertandingan melawan Persebaya yang berakhir dengan kekalahan telak 1-4. Sebagai kiper senior, Kevin merasa bertanggung jawab untuk membantu Sheva bangkit dari pengalaman tersebut.
Pertandingan Persebaya vs Persib berlangsung di Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Sabtu, 1 Maret 2025. Kevin tampil gemilang di babak pertama, berhasil menjaga gawang Persib tetap aman hingga skor 0-0 saat turun minum. Namun, jalannya pertandingan berubah di babak kedua.
Gol bunuh diri Marc Klok di menit ke-62 membuat Persib tertinggal. Pelatih Persib, Bojan Hodak, kemudian melakukan pergantian strategi di menit ke-76 dengan menarik keluar Kevin dan memasukkan Sheva. Keputusan ini diambil untuk memenuhi regulasi enam pemain asing di lapangan dan meningkatkan daya gedor tim.
Baca selengkapnya di Hodak Yakin Beckham Putra Siap Tempur Bela Persib Lawan Persik untuk informasi lebih lanjut.
Pergantian ini bermaksud memasukkan penyerang tambahan, Gervane Kastaneer, untuk meningkatkan agresivitas serangan Persib. Sayangnya, strategi ini justru berbuah pahit. Pertahanan Persib menjadi terbuka dan Sheva harus menghadapi gempuran bertubi-tubi dari Persebaya.
Debut Pahit Sheva Sanggasi
Sheva, yang baru berusia 20 tahun, kesulitan menghadapi tekanan dan kebobolan tiga gol dalam debutnya. Tiga gol tambahan Persebaya dicetak oleh Rizky Dwi Pangestu, Bruno Moreira, dan Francisco Rivera, membuat Persib kalah dengan skor akhir 1-4.
Kevin Mendoza memberikan dukungan kepada Sheva, menyatakan bahwa tidak ada yang bisa dilakukan Sheva dalam situasi tersebut. Gol-gol yang masuk, menurut Kevin, berkualitas tinggi dan sulit dihentikan bahkan bagi kiper berpengalaman sekalipun. Ia menekankan bahwa Sheva hanya kurang beruntung pada laga tersebut.
Analisis Permainan dan Strategi Persib
Kekalahan telak ini bisa dianalisis dari beberapa aspek. Pertama, gol bunuh diri Marc Klok menjadi titik balik yang meruntuhkan mental tim. Kedua, strategi pergantian pemain yang dilakukan Bojan Hodak, meskipun bertujuan untuk meningkatkan daya serang, justru membuka celah di pertahanan dan mengekspos Sheva yang belum berpengalaman.
Ketiga, kemampuan adaptasi Sheva menghadapi tekanan di pertandingan tingkat tinggi masih perlu diasah. Debut di laga sebesar ini tentu menjadi tantangan besar bagi kiper muda. Keempat, secara keseluruhan, Persib terlihat kurang siap menghadapi agresivitas Persebaya di babak kedua.
Ingin tahu lebih banyak? Simak Fabregas Tetap Bangga Meski Como Takluk Tipis dari Roma sekarang!
Pelajaran Berharga bagi Sheva dan Persib
Meskipun debutnya berakhir pahit, pengalaman ini akan menjadi pelajaran berharga bagi Sheva. Ia dapat belajar dari kesalahan dan meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi tekanan di pertandingan-pertandingan selanjutnya. Persib juga perlu mengevaluasi strategi dan persiapan tim untuk menghadapi laga-laga selanjutnya.
Persib perlu fokus memperbaiki koordinasi pertahanan, dan meningkatkan kemampuan membaca permainan agar tidak mudah kebobolan. Kepercayaan diri juga penting bagi para pemain, terutama bagi Sheva untuk terus berlatih dan meningkatkan performa agar dapat menjadi kiper andalan Persib di masa depan.
Secara keseluruhan, kekalahan ini menjadi pengingat penting bagi Persib akan pentingnya kesiapan mental dan strategi yang matang dalam setiap pertandingan. Semoga pengalaman ini menjadi batu loncatan bagi Sheva dan Persib untuk tampil lebih baik di masa depan.
Foto Sheva Sanggasi yang tengah kebobolan dalam pertandingan tersebut menggambarkan betapa beratnya tantangan yang dihadapi kiper muda ini. Semoga ia dapat segera bangkit dan memberikan penampilan terbaiknya untuk Persib di pertandingan-pertandingan berikutnya.