Debut Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia diwarnai kekalahan telak 1-5 melawan Australia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertandingan yang digelar di Allianz Stadium, Kamis (20/3/2025) ini menjadi sorotan media Belanda, terutama mengingat performa Shin Tae-yong sebelumnya.
Kluivert memainkan dua debutan, Dean James dan Ole Romeny. Romeny sendiri berhasil mencetak satu gol untuk Indonesia, namun tetap merasa kecewa dengan hasil akhir. “Ini kehormatan besar untuk saya. Itu gol yang bagus tapi saya juga kecewa sekarang,” ujarnya.
Pelatih asal Belanda ini mengakui kekecewaannya atas kekalahan tersebut. “Hasil ini sangat mengecewakan. Bukan buat saya, kami para staf pelatih dan pemain, tetapi juga buat semua suporter,” kata Kluivert. Ia menambahkan bahwa jika penalti Kevin Diks berhasil, jalannya pertandingan mungkin akan berbeda.
Tekanan Berat Menimpa Patrick Kluivert
Media Belanda, AD, melaporkan bahwa Kluivert menghadapi tekanan besar menjelang laga melawan Bahrain di Jakarta. Prestasi Shin Tae-yong yang sebelumnya menangani Timnas Indonesia telah menciptakan standar tinggi yang sulit dilampaui.
AD mencatat keberhasilan Shin Tae-yong, termasuk kemenangan atas Arab Saudi, tim yang bahkan mampu memberikan perlawanan sengit kepada Argentina di Piala Dunia 2022. Keunggulan Shin Tae-yong lainnya adalah pemahamannya yang lebih mendalam terhadap para pemain Timnas Indonesia karena ia yang memilih dan membina mereka.
Artikel tersebut juga menyoroti pentingnya peran Kluivert dalam melanjutkan performa impresif pendahulunya. “Setidaknya Kluivert bisa melanjutkan performa pelatih sebelumnya yang diberhentikan, Shin Tae-yong,” tulis AD.
Mampukah Kluivert Mewujudkan Mimpi Rakyat Indonesia?
AD juga menekankan besarnya harapan dan mimpi ratusan juta rakyat Indonesia untuk melihat Timnas berlaga di Piala Dunia 2026. Beban ini menjadi tantangan besar bagi Kluivert dan tim kepelatihannya.
Meskipun ada momen-momen positif di awal pertandingan, seperti peluang emas dari Jay Idzes dan Diks, dan atmosfer stadion yang luar biasa saat lagu kebangsaan dinyanyikan, tekanan untuk meraih kemenangan dan menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026 tetap sangat besar.
“Kluivert dan dua asistennya, Alex Pastoor dan Denny Landzaat, semringah pada awal-awal laga lewat peluang emas Jay Idzes dan Diks. Bahkan saat lagu kebangsaan dinyanyikan dengan hikmat oleh Mees Hilgers dan Maarten Paes, atmosfernya luar biasa. Tentu saja di sisi lain itu adalah tekanan atas mimpi ribuan suporter di stadion, untuk bisa menyaksikan timnya meraih kemenangan dan menjaga asa lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat,” tulis AD.
Kekalahan telak ini tentunya menjadi ujian berat bagi Kluivert. Ia harus segera membenahi kelemahan tim dan meningkatkan performa pemain agar mampu mencapai target lolos ke Piala Dunia 2026. Kemampuannya untuk memahami karakter pemain Indonesia dan membangun strategi yang efektif akan menjadi kunci kesuksesannya.
Pertandingan melawan Bahrain akan menjadi kesempatan bagi Kluivert untuk menunjukkan kemampuannya dan menjawab keraguan publik. Sukses atau tidaknya ia akan sangat berpengaruh terhadap harapan dan mimpi rakyat Indonesia untuk tampil di panggung Piala Dunia.