Ranieri Puji Fabregas, Como Bidik Kejayaan ala Parma 90an

Pelatih AS Roma, Claudio Ranieri, memberikan pujian tinggi kepada Cesc Fabregas dan Como 1907 setelah kemenangan tipis 2-1 timnya atas Como dalam lanjutan Liga Italia 2024-2025. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Olimpico, Roma, pada Minggu (2/3/2025) ini menunjukkan pertarungan sengit antara kedua tim.

Roma sempat mengalami kesulitan di babak pertama dan tertinggal lebih dulu lewat gol Lucas Da Cunha yang memanfaatkan umpan terobosan Maxi Perrone. Strategi Ranieri di babak kedua terbukti efektif. Pergantian pemain yang dilakukannya membawa perubahan signifikan dalam permainan Roma.

Alexis Saelemaekers berhasil menyamakan kedudukan sebelum Artem Dovbyk membalikkan keadaan setelah Como mendapat kartu merah untuk Marc Kempf. Kemenangan ini pun semakin terasa manis bagi Roma, mengingat ketangguhan Como yang dipimpin oleh Fabregas sebagai pelatih.

Baca selengkapnya di Guardiola Frustasi: Bola Piala FA Sulit Dikendalikan, Mengganggu Permainan untuk informasi lebih lanjut.

Ranieri: Fabregas Pelatih Hebat, Como Seperti Parma 1990-an

Ranieri mengakui bahwa pertandingan melawan Como sangat sulit. Ia memuji Fabregas dan taktik yang diterapkannya. “Saya sudah memperingatkan semua bahwa laga ini akan sulit, karena saya tahu seperti apa Cesc Fabregas sebagai pelatih,” ujar Ranieri kepada Sky Sport Italia. Ia bahkan membandingkan potensi Como di masa depan dengan Parma di era 1990-an yang terkenal dengan kekuatannya.

Ranieri juga mengungkapkan kekagumannya terhadap Fabregas, menyatakan bahwa mantan pemain Barcelona itu memiliki potensi besar sebagai pelatih. “Saya memberi tahu Fabregas bahwa ia akan memiliki karier hebat sebagai pelatih, sama seperti kariernya sebagai pemain,” tambah Ranieri.

Roma sendiri harus bekerja keras untuk meraih kemenangan. Di babak pertama, permainan cepat dan umpan-umpan akurat Como membuat pertahanan Roma kewalahan. Ranieri pun mengakui kesulitan timnya untuk meredam serangan Como di awal pertandingan.

“Kami berjuang, kami ingin menekan tinggi di babak pertama, tetapi mereka melakukan satu atau dua umpan sentuhan, jadi kami tidak bisa menutupnya,” jelas Ranieri. “Karena itu saya memberi tahu para pemain untuk tetap solid, kami terus menekan dan mereka mencetak gol melawan kami,” lanjutnya.

Analisis Permainan dan Posisi Klasemen

Meskipun menang, Ranieri mengakui bahwa pertandingan berjalan sulit. Ia memuji kegigihan Como yang mampu memberikan perlawanan sengit. “Kami bermain dengan baik untuk mengembalikan permainan yang sangat sulit ke jalur yang benar,” katanya.

Ingin tahu lebih banyak? Simak Reijnders Setia, Perpanjang Kontrak di Milan, Tinggalkan Godaan Man City sekarang!

Como sendiri saat ini berada di peringkat ke-13 klasemen Serie A, hasil yang cukup mengesankan untuk tim promosi. Prestasi ini bahkan lebih baik daripada sesama tim promosi, Parma dan Venezia. Keberhasilan Como ini juga tidak lepas dari dukungan finansial besar dari Grup Djarum asal Indonesia.

Kemenangan atas Como ini membuat AS Roma semakin kokoh di papan atas klasemen Serie A. Performa impresif Roma di bawah asuhan Ranieri telah membawa mereka pada posisi yang kompetitif dalam perebutan gelar juara. Hal ini tentunya menjadi catatan positif bagi tim berjuluk Giallorossi.

Pertandingan Roma vs Como menjadi bukti bahwa Serie A musim ini sangat kompetitif. Tim-tim promosi seperti Como menunjukkan kualitas permainan yang tinggi dan mampu memberikan tantangan bagi tim-tim besar. Ini menunjukkan bahwa persaingan di Serie A semakin ketat dan menarik untuk diikuti.

Claudio Ranieri, dengan pengalamannya yang luas, mampu membaca strategi dan kekuatan lawan dengan baik. Kemampuannya dalam melakukan adaptasi taktik dan pergantian pemain yang tepat menjadi kunci kemenangan Roma atas Como. Hal ini menunjukkan bahwa Ranieri tetap menjadi salah satu pelatih top di dunia sepak bola.

Exit mobile version