Pasangan ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, akan melakoni debutnya di Kejuaraan Bulutangkis Asia (BAC) 2025 di Ningbo, China, 8-13 April mendatang.
Debut Perdana di Kejuaraan Bulutangkis Asia
Jafar/Feli, sapaan akrab pasangan ini, termasuk dalam 18 wakil yang diundang ke kejuaraan kontinental individual tersebut. Mereka akan berjuang bersama tiga pasangan ganda campuran Indonesia lainnya.
Keikutsertaan mereka di BAC 2025 merupakan sebuah kejutan sekaligus kebanggaan. Pasangan ini mengaku tak menyangka bisa tampil secepat ini di ajang bergengsi tersebut.
Tekad Raih Hasil Terbaik
Jafar mengungkapkan tekadnya untuk memaksimalkan kesempatan ini dan tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan PBSI. Felisha menambahkan harapannya agar mereka dapat memperoleh hasil terbaik di BAC 2025.
Persiapan Matang, Evaluasi Performa di Eropa
Sebagai persiapan, Jafar/Feli telah melakukan evaluasi menyeluruh atas penampilan mereka di beberapa turnamen sebelumnya.
Mereka telah mengikuti German Open dan Orleans Masters. Di German Open, mereka gugur di perempat final, sementara di Orleans Masters, mereka tersingkir di babak 16 besar.
Belajar dari Kekalahan
Meskipun mengalami kekalahan, Jafar/Feli mampu mengambil pelajaran berharga dari setiap pertandingan. Mereka fokus untuk meningkatkan permainan dan memperbaiki kekurangan yang ada.
Hasil evaluasi tersebut diimplementasikan dalam latihan intensif menjelang BAC 2025. Mereka berharap dapat tampil lebih baik dan lebih matang di kejuaraan Asia nanti.
Hadapi Unggulan China di Babak Pertama
Di babak pertama BAC 2025, Jafar/Feli akan berhadapan dengan pasangan ganda campuran China, Cheng Xing/Zhang Chi.
Pertandingan ini akan menjadi tantangan awal yang berat bagi debutan Indonesia tersebut. Namun, mereka optimis mampu memberikan perlawanan yang sengit.
Jafar/Feli berharap dapat menikmati setiap proses dan perkembangannya di BAC 2025. Mereka berkomitmen untuk terus meningkatkan performa dan memberikan yang terbaik untuk Indonesia.
Debut Jafar/Feli di BAC 2025 menjadi bukti regenerasi positif di sektor ganda campuran Indonesia. Prestasi mereka di masa depan patut dinantikan, terlebih dengan tekad dan persiapan matang yang telah mereka lakukan. Semoga penampilan mereka di BAC 2025 akan membanggakan Indonesia.