Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, melontarkan sindiran halus kepada manajemen klub menjelang pertandingan penting melawan Arsenal di pekan ke-28 Liga Inggris 2024/2025. Pertandingan yang akan digelar di Old Trafford, Minggu (9/3), menjadi latar belakang pernyataan kontroversial sang pelatih.
Amorim membandingkan posisinya dengan Mikel Arteta, pelatih Arsenal. Ia menyoroti perbedaan perlakuan yang diterima kedua pelatih. Arteta, menurut Amorim, mendapatkan kepercayaan penuh dari Arsenal, sementara dirinya selalu berada di bawah bayang-bayang ancaman pemecatan di Manchester United.
Pernyataan tersebut disampaikan Amorim dalam wawancara dengan beIN Sports. Ia secara eksplisit menyatakan bahwa dirinya tidak akan mendapatkan waktu yang sama seperti yang dinikmati Arteta di Arsenal. Amorim merasakan perbedaan signifikan dalam budaya dan dukungan manajemen kedua klub.
Perbandingan Nasib Arteta dan Amorim
Kontras antara perjalanan karier Arteta dan pelatih Manchester United dalam beberapa tahun terakhir sangat mencolok. Arteta bergabung dengan Arsenal pada Desember 2019. Meskipun awalnya mengalami kesulitan, dengan perlahan Arteta mampu membangun tim yang kompetitif.
Setelah dua musim awal yang kurang memuaskan, Arteta berhasil membawa Arsenal ke posisi kelima klasemen. Puncaknya, dalam dua musim terakhir, Arsenal bersaing ketat untuk memperebutkan gelar juara Liga Inggris, bahkan berhasil finis di posisi kedua.
Sebaliknya, Manchester United mengalami pergantian pelatih yang sangat cepat dalam periode yang sama. Sejak Arteta menukangi Arsenal, MU telah berganti enam pelatih, termasuk Ole Gunnar Solskjaer, Michael Carrick, Ralf Rangnick, Erik Ten Hag, Ruud van Nistelrooy, dan kini Ruben Amorim sendiri.
Keberhasilan Arteta di Arsenal
Keberhasilan Arteta membangun Arsenal menjadi kekuatan yang tangguh dalam waktu relatif singkat menjadi inspirasi bagi banyak pelatih. Namun, Amorim secara implisit menyoroti bahwa kesempatan dan dukungan yang diterimanya di MU jauh berbeda dengan yang diterima Arteta di Arsenal.
Amorim menekankan bahwa Arteta menjadi contoh inspiratif, tetapi ia meragukan dirinya akan mendapatkan waktu dan kepercayaan yang sama untuk membangun tim Manchester United. Hal ini mencerminkan ketidakstabilan dan tekanan tinggi yang dialami pelatih di Old Trafford.
Performa Buruk Manchester United
Pernyataan Amorim muncul dalam konteks performa buruk Manchester United di Liga Inggris musim ini. Setelah finis di posisi ketiga pada musim 2022/2023, MU terjerembab ke peringkat kedelapan pada musim 2023/2024, dan saat ini bahkan berada di posisi ke-14.
Ketidakkonsistenan performa MU dalam beberapa musim terakhir turut memperkuat argumen Amorim. Ketidakstabilan ini, menurut Amorim, merupakan salah satu faktor utama yang membedakan nasibnya dengan Arteta di Arsenal.
Pertandingan melawan Arsenal di Old Trafford menjadi ujian berat bagi Amorim dan timnya. Hasil pertandingan ini akan sangat berpengaruh terhadap posisi MU di klasemen dan mungkin juga masa depan Amorim sendiri di klub.
Pertandingan Manchester United vs Arsenal dijadwalkan pada Minggu (9/3), pukul 23.30 WIB. Pertandingan ini dipastikan akan menyita perhatian pecinta sepak bola di seluruh dunia.
Amorim berharap dapat membuktikan bahwa ia mampu membawa perubahan positif di Manchester United, meski mengakui tantangan besar yang dihadapi.