Pada balapan utama MotoGP Thailand 2025, Marc Marquez yang memulai dari posisi terdepan (pole position) langsung memimpin perlombaan. Keunggulannya terlihat cukup signifikan di awal balapan, membuat jarak yang cukup jauh dengan Alex Marquez yang berada di posisi kedua.
Namun, kejutan terjadi pada lap ketujuh. Setelah keluar dari tikungan ketiga, Marc Marquez secara tiba-tiba memperlambat laju motornya dan turun ke posisi kedua. Gerakan ini langsung dimanfaatkan oleh Alex Marquez untuk mengambil alih posisi terdepan.
Ternyata, Marc Marquez sengaja melakukan hal tersebut karena adanya peringatan terkait tekanan ban motornya. Ia merasakan adanya masalah dengan tekanan ban yang mengancam kelanjutan balapannya. Keputusan untuk memperlambat kecepatan merupakan strategi untuk mencegah potensi penalti dan kerusakan lebih lanjut pada ban.
Baca selengkapnya di Daftar Harga Aki Mobil Terbaru Maret 2025: Panduan Lengkap Memilih Aki Berkualitas untuk informasi lebih lanjut.
“Ya (karena tekanan ban). Balapannya sangat menuntut, karena perasaannya sangat bagus di awal. Saya berkata ‘Oke, saya akan melaju’, dan saya sudah membuka celah,” ungkap Marc Marquez kepada Crash.net.
Marc menjelaskan bahwa situasi tersebut cukup kritis. Jika ia terus memaksa balapan dengan tekanan ban yang rendah, resiko mendapatkan penalti waktu yang cukup besar sangat mungkin terjadi. Hal ini tentu akan merugikannya dalam perebutan posisi teratas.
Ia menambahkan, “Tapi kemudian saya menyadari tekanan ban tidak cukup, dan kemudian saya mencari celah. Dan saya hanya memiliki margin tiga lap, dan karena alasan itu saya hanya menyalip Alex dengan tiga lap menjelang akhir, karena saya tidak menyelesaikan lap, saya tidak menyalipnya.” Kerja sama yang baik dengan tim mekaniknya sangat membantu dalam mengelola situasi ini.
Regulasi MotoGP menetapkan bahwa setiap pembalap harus menjaga tekanan ban minimal 1,8 bar selama 60 persen durasi balapan. Pelanggaran terhadap aturan ini akan dikenakan penalti tambahan waktu sebesar 16 detik, yang tentu akan sangat berpengaruh terhadap hasil akhir balapan.
Meskipun sempat kehilangan posisi terdepan, Marc Marquez tetap menunjukkan kemampuannya. Ia berhasil kembali ke barisan depan dan bersaing ketat hingga akhir balapan. Kejadian ini menjadi bukti bahwa strategi dan manajemen ban yang tepat sangat penting dalam balap MotoGP.
Ingin tahu lebih banyak? Simak Alternator Mobil Bermasalah? Kenali Cara Kerja, Komponen, dan Gejalanya sekarang!
Insiden ini juga menyoroti pentingnya monitoring kondisi ban secara real-time selama balapan. Tekanan ban yang kurang optimal dapat berdampak signifikan terhadap performa motor dan keselamatan pembalap. Kemampuan Marc Marquez untuk merespon situasi dengan cepat dan tepat, serta kerjasama dengan timnya, menjadi kunci keberhasilannya dalam mengatasi masalah ini.
Foto Marc Marquez saat sesi tes resmi MotoGP 2025 di Sirkuit Buriram, Thailand, menunjukkan kesiapannya menghadapi balapan. Namun, kejadian ini membuktikan bahwa bahkan pembalap sekelas Marc Marquez pun bisa menghadapi tantangan tak terduga selama balapan.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pembalap, betapa pentingnya monitoring kondisi ban secara cermat dan mengambil keputusan tepat berdasarkan data yang ada. Komunikasi yang efektif antara pembalap dan tim juga memegang peranan penting dalam meraih hasil maksimal dalam balapan yang kompetitif seperti MotoGP.