Menambahkan aditif bahan bakar dapat meningkatkan performa mesin, menjaga kebersihan sistem bahan bakar, dan memperpanjang usia kendaraan. Namun, tidak semua kendaraan membutuhkannya. Berikut beberapa kondisi yang menunjukkan perlunya penambahan aditif bahan bakar.
1. Performa Mesin Menurun
Tarikan berat, konsumsi bahan bakar boros, atau akselerasi kurang responsif bisa jadi tanda penumpukan karbon di ruang bakar atau sistem injeksi tersumbat. Aditif dengan detergen dan pelarut karbon membersihkan injektor, katup, dan ruang bakar, mengembalikan performa mesin.
Perlu diingat, deteksi dini masalah ini penting untuk mencegah kerusakan yang lebih parah dan biaya perbaikan yang lebih tinggi. Jangan menunda perawatan jika gejala-gejala ini muncul.
2. Penggunaan Bensin Berkualitas Rendah
Bensin dengan RON rendah atau kualitas tidak stabil mengandung sulfur dan kotoran yang menyebabkan kerak di sistem pembakaran. Octane booster meningkatkan nilai oktan dan mencegah knocking (ngelitik) pada mesin.
Pilihlah SPBU yang terpercaya dan pastikan kualitas bensin yang digunakan sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan Anda. Ini langkah pencegahan yang lebih efektif daripada mengandalkan aditif saja.
3. Pengisian Bensin di Tempat Tidak Terpercaya
Pengisian bahan bakar di SPBU yang kualitasnya meragukan berisiko terhadap kontaminasi air atau kotoran. Air dapat menyebabkan karat dan penyumbatan filter bahan bakar. Aditif dengan water dispersant membantu mencegah masalah ini.
Perhatikan kondisi SPBU, kebersihan tangki penyimpanan, dan reputasi SPBU tersebut sebelum mengisi bahan bakar. Lebih baik mencegah daripada mengobati.
4. Motor Jarang Digunakan atau Lama Tidak Digunakan
Motor yang jarang digunakan atau disimpan lama (lebih dari sebulan) menyebabkan oksidasi bahan bakar, membentuk endapan varnish yang menyumbat injektor atau karburator. Aditif fuel stabilizer menjaga stabilitas bahan bakar dan mencegah pembentukan endapan.
Jika Anda jarang menggunakan kendaraan, pertimbangkan untuk menguras tangki bahan bakar secara berkala dan mengisi dengan bahan bakar segar. Ini akan meminimalkan risiko pembentukan endapan.
5. Kendaraan dengan Jarak Tempuh Tinggi
Kendaraan berusia lebih dari 5 tahun atau menempuh jarak lebih dari 50.000 km rentan terhadap penumpukan karbon, kerak di sistem injeksi, atau endapan dalam tangki bahan bakar. Aditif dengan pembersih injektor dan karbon remover membersihkan sistem bahan bakar.
Perawatan berkala, termasuk pembersihan sistem bahan bakar, sangat penting untuk menjaga performa kendaraan dengan jarak tempuh tinggi. Jangan hanya bergantung pada aditif saja.
Kesimpulannya, penggunaan aditif bahan bakar merupakan langkah tambahan untuk perawatan kendaraan. Namun, perawatan rutin dan pemilihan bahan bakar berkualitas tetap menjadi kunci utama dalam menjaga performa dan usia pakai kendaraan Anda. Konsultasikan dengan mekanik untuk saran yang lebih spesifik sesuai kondisi kendaraan Anda.