Mudik Lebaran tahun 2025 diperkirakan akan diramaikan oleh 33,6 juta pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi. Angka ini mencapai sekitar 23 persen dari total pemudik. Pemerintah dan pengelola jalan tol telah menyiapkan berbagai langkah untuk mendukung kelancaran perjalanan, termasuk diskon tarif tol hingga 20 persen pada periode 24-28 Maret 2025.
Menjelang musim mudik, kesiapan kendaraan menjadi hal krusial untuk memastikan perjalanan yang aman dan nyaman. Salah satu aspek terpenting yang seringkali luput dari perhatian adalah kondisi ban mobil. Kondisi ban yang kurang optimal dapat meningkatkan risiko kecelakaan, terutama saat kondisi jalan basah atau hujan.
PT Bridgestone Tire Indonesia, sebagai produsen ban terkemuka, mengingatkan pentingnya perawatan ban sebelum melakukan perjalanan mudik. Presiden Direktur Bridgestone Indonesia, Mukiat Sutikno, menekankan bahwa ban merupakan satu-satunya bagian kendaraan yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan. Oleh karena itu, kondisi ban yang prima sangat vital untuk menjaga stabilitas dan keamanan berkendara.
Mukiat menambahkan bahwa kondisi ban yang kurang baik, seperti tekanan angin yang tidak sesuai atau keausan ban yang parah, dapat meningkatkan risiko aquaplaning. Aquaplaning adalah kondisi di mana ban kehilangan kontak dengan jalan karena terhalang oleh genangan air, sehingga pengendalian kendaraan menjadi sulit dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksikan curah hujan yang cukup tinggi sepanjang bulan Maret, bertepatan dengan puncak arus mudik. Hal ini semakin memperkuat anjuran untuk mengecek kondisi ban sebelum memulai perjalanan.
Untuk itu, Bridgestone Indonesia memberikan beberapa tips penting dalam memeriksa kondisi ban sebelum mudik. Pertama, periksa tekanan angin ban sesuai dengan spesifikasi kendaraan yang tertera pada buku panduan atau di stiker di pintu pengemudi. Tekanan angin yang kurang atau berlebih dapat memengaruhi kenyamanan dan keamanan berkendara.
Kedua, periksa kedalaman tapak ban. Kedalaman tapak ban yang kurang dari batas minimal (TWI atau Tread Wear Indicator) menandakan ban sudah aus dan perlu segera diganti. Ban yang aus akan mengurangi daya cengkeram ban ke permukaan jalan dan memperpanjang jarak pengereman.
Ketiga, periksa kondisi ban secara keseluruhan. Perhatikan apakah ada goresan, benjolan, atau kerusakan lainnya pada ban. Kerusakan sekecil apapun dapat berpotensi menyebabkan kecelakaan. Jika ditemukan kerusakan, segera bawa kendaraan ke bengkel resmi untuk diperbaiki atau diganti.
Deputy Head of OE Sales Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano, juga menyarankan agar pengendara rutin mengecek kondisi ban, tidak hanya sebelum perjalanan jauh, tetapi juga secara berkala. Pengecekan rutin akan membantu mendeteksi masalah sejak dini dan mencegah terjadinya kecelakaan.
Ban cadangan juga perlu diperiksa dan dipastikan dalam kondisi siap pakai, dengan tekanan angin yang sedikit lebih tinggi dari tekanan angin ban utama. Hal ini untuk mengantisipasi penyusutan alami tekanan angin selama perjalanan. Untuk kendaraan yang tidak memiliki ban cadangan, sebaiknya disiapkan tire repair kit sebagai alternatif.
Bagi pengendara yang ingin meningkatkan performa dan keamanan berkendara, Bridgestone menawarkan produk Turanza 6 dan Ecopia EP300 yang dilengkapi teknologi ENLITEN. Teknologi ini membuat ban lebih ringan, efisien, dan tetap memberikan performa optimal di jalan kering maupun basah. Bridgestone juga memberikan promo cashback untuk pembelian ban tersebut.
Sebagai langkah pencegahan, sebaiknya pemudik melakukan pengecekan dan penggantian ban di bengkel resmi seperti Toko Model Bridgestone (Tomo). Hal ini untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan oleh tenaga profesional dan menggunakan alat yang tepat, sehingga keamanan dan kenyamanan berkendara tetap terjaga.
Kesimpulannya, kesiapan kendaraan, khususnya kondisi ban, merupakan faktor penting untuk memastikan perjalanan mudik yang aman dan nyaman. Dengan melakukan pengecekan dan perawatan ban secara rutin dan menyeluruh, diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakaan dan membuat perjalanan mudik menjadi lebih menyenangkan.
Selain persiapan kendaraan, para pemudik juga disarankan untuk merencanakan perjalanan dengan matang, memperhatikan kondisi cuaca, dan istirahat yang cukup selama perjalanan. Jangan lupa untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama di jalan raya.