Antisipasi lonjakan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik pada Idulfitri 1446 Hijriah, PT PLN (Persero) meningkatkan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) secara signifikan. Langkah strategis ini dilakukan mengingat prediksi peningkatan pengguna mobil listrik hingga lima kali lipat.
Peningkatan jumlah SPKLU difokuskan di jalur mudik Trans Sumatra dan Jawa. PLN telah menambah jumlah SPKLU sebanyak 7,5 kali lipat di lokasi-lokasi dengan okupansi tertinggi di sepanjang jalur tersebut. Hal ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pengisian daya bagi para pemudik yang menggunakan kendaraan listrik.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, mengungkapkan proyeksi pemerintah terkait peningkatan signifikan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan listrik pada tahun ini. Pemerintah telah memperhitungkan peningkatan tersebut dalam perencanaan infrastruktur pendukung kendaraan listrik.
PT Jasamarga Related Business (JMRB) juga turut berperan dalam mendukung kelancaran perjalanan pemudik dengan kendaraan listrik. JMRB telah melakukan pergantian tipe socket charging di SPKLU dari AC Charging ke Fast charging. Perubahan ini memangkas waktu pengisian daya menjadi 15-30 menit saja.
PLN telah memastikan kesiapan dan ketersediaan SPKLU di jalur-jalur utama mudik. Terdapat total 3.558 unit SPKLU di seluruh Indonesia, dengan 1.000 unit di antaranya berada di jalur mudik. Jumlah ini dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan pengisian daya kendaraan listrik para pemudik.
Yuliot Tanjung menekankan bahwa SPKLU yang disediakan telah disesuaikan dengan berbagai jenis colokan charger yang digunakan oleh berbagai merek kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini memastikan kompatibilitas dan kemudahan akses bagi semua pengguna kendaraan listrik.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan strategi menyeluruh yang telah disiapkan PLN untuk mengakomodasi kebutuhan pemudik kendaraan listrik. Pemetaan titik-titik dengan permintaan SPKLU tertinggi telah dilakukan, dan penambahan fasilitas pengisian daya di lokasi strategis telah dilaksanakan.
Darmawan mencontohkan, bagi pemudik dari Jakarta, SPKLU tersedia di Cirebon, Tegal, atau Batang, dengan jarak sekitar 200-250 kilometer. Lokasi-lokasi tersebut dipilih karena memiliki okupansi tinggi, menjamin para pemudik dapat mengisi daya kendaraan mereka dengan mudah.
Saat ini, PLN mengoperasikan 3.558 unit SPKLU di 2.412 titik strategis di seluruh Indonesia. Khusus untuk jalur mudik Trans Sumatra dan Jawa, tersedia 1.000 unit SPKLU di 615 lokasi. Penempatan SPKLU telah diatur secara ideal, tersedia di setiap rest area di sepanjang ruas tol utama.
Darmawan menambahkan bahwa jarak antara SPKLU satu dengan lainnya hanya sekitar 23 kilometer. PLN juga meningkatkan jumlah SPKLU di lokasi dengan okupansi tinggi hingga 7,5 hingga 8 kali lipat untuk mengantisipasi lonjakan permintaan.
PLN juga telah mempertimbangkan berbagai faktor dalam penempatan SPKLU, termasuk prediksi lalu lintas dan pola perjalanan pemudik. Kesiapan ini diharapkan mampu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik yang menggunakan kendaraan listrik selama masa mudik Lebaran.
Selain peningkatan jumlah SPKLU, PLN juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kelancaran pasokan listrik di sepanjang jalur mudik. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung percepatan adopsi kendaraan listrik di Indonesia.
Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, diharapkan arus mudik Lebaran tahun ini akan berjalan lancar, termasuk bagi para pemudik yang menggunakan kendaraan listrik. Kesiapan infrastruktur pengisian daya menjadi kunci utama untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran perjalanan mereka.