Media China sempat memberitakan bahwa Neta Auto, pabrikan mobil listrik asal China di bawah naungan Hozon Auto Manufacturing, hampir bangkrut akibat krisis finansial. Namun, Neta Auto dengan cepat membantah rumor tersebut. Perusahaan yang berdiri sejak 2014 ini memang relatif masih muda, baru mulai memproduksi mobil listrik pada 2018.
Meskipun tergolong baru, Neta Auto menunjukkan pertumbuhan penjualan yang signifikan. Penjualan mereka melonjak pada tahun 2019, berhasil memproduksi 10.000 unit mobil listrik. Keberhasilan ini berlanjut hingga tahun 2022, di mana Neta Auto mencatatkan penjualan 150.000 unit di pasar China saja. Prestasi ini menjadikan Neta sebagai startup EV pertama yang penjualannya melampaui dua kali lipat target pertumbuhan industri kendaraan listrik China.
Catatan penjualan yang impresif ini menempatkan Neta di peringkat pertama startup otomotif dan peringkat sembilan di antara seluruh pemain kendaraan listrik di China. Kinerja positif ini tentu menjadi bukti kuat penolakan atas rumor kebangkrutan yang beredar.
Neta Auto memasuki pasar otomotif Indonesia pada tahun 2023, pertama kali hadir di GIIAS 2023 dengan meluncurkan Neta V. Setahun kemudian, tepatnya di GIIAS 2024, Neta Auto Indonesia memperkenalkan dua model sekaligus, yaitu Neta V-II dan Neta X. Yang menarik, kedua model tersebut telah dirakit secara lokal di Indonesia, menunjukkan komitmen Neta untuk pasar Indonesia.
Meskipun mendapat sambutan positif, penjualan Neta di Indonesia masih relatif rendah. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan Neta dari November 2023 hingga Februari 2025 hanya mencapai 1.800 unit. Rinciannya, 347 unit pada dua bulan pertama 2023, 1.177 unit sepanjang tahun 2024, dan 276 unit pada dua bulan pertama 2025.
Saat ini, Neta Auto Indonesia memasarkan dua model, Neta V-II dan Neta X, dengan harga jual yang cukup kompetitif. Neta V-II dibanderol dengan harga Rp 299 juta (OTR Jakarta), sedangkan Neta X dihargai Rp 428 juta (OTR Jakarta). Harga tersebut tentunya akan menjadi faktor penentu dalam daya saing Neta di pasar mobil listrik Indonesia yang semakin kompetitif.
Strategi Neta Auto yang fokus pada pasar mobil listrik di Indonesia patut diapresiasi. Namun, untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar, perlu strategi pemasaran dan penjualan yang lebih agresif serta perluasan jaringan distribusi dan purna jual yang lebih luas. Tantangan utama Neta Auto Indonesia adalah meningkatkan volume penjualan agar dapat bersaing dengan brand-brand mobil listrik lain yang sudah lebih mapan di pasar Indonesia.
Ke depannya, Neta Auto perlu fokus pada peningkatan brand awareness dan kepercayaan konsumen di Indonesia. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai strategi, termasuk kampanye pemasaran yang efektif, layanan purna jual yang prima, dan kemitraan strategis dengan berbagai pihak terkait.
Selain itu, inovasi produk dan pengembangan teknologi yang berkelanjutan sangat penting untuk mempertahankan daya saing Neta di pasar yang dinamis. Neta harus mampu menawarkan mobil listrik dengan teknologi terbaru, fitur yang menarik, dan harga yang kompetitif agar dapat menarik minat konsumen Indonesia.