Departemen Perdagangan AS Cegah DeepSeek Akses Teknologi Amerika

Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) telah melarang pegawainya mengakses chatbot kecerdasan buatan (AI) DeepSeek di perangkat pemerintah. Larangan ini diumumkan beberapa minggu terakhir dan dikonfirmasi oleh sumber anonim kepada Reuters. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengamankan sistem informasi Departemen Perdagangan.

Pesan email internal kepada para pegawai berisi instruksi tegas untuk menghindari akses ke DeepSeek, baik melalui aplikasi desktop maupun situs web. Larangan ini berlaku untuk semua peralatan yang disediakan pemerintah (Government Furnished Equipment/GFE). Hingga saat ini, Departemen Perdagangan belum memberikan pernyataan resmi mengenai sanksi bagi pegawai yang melanggar larangan tersebut.

Larangan penggunaan DeepSeek bukan hanya terjadi di Departemen Perdagangan. Sebelumnya, Kantor Administrasi Kepala DPR AS juga telah mengeluarkan larangan serupa, melarang instalasi aplikasi DeepSeek di smartphone, komputer, dan tablet milik pemerintah. Larangan serupa juga diberlakukan di Pentagon, Angkatan Laut AS, dan NASA, menunjukkan kekhawatiran yang meluas di pemerintahan federal AS terhadap keamanan dan potensi ancaman dari teknologi AI buatan China ini.

Pemerintah federal AS sedang mempertimbangkan Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk melarang penggunaan DeepSeek secara menyeluruh. RUU ini akan memberikan sanksi berupa hukuman penjara dan denda bagi individu dan korporasi yang melanggar larangan tersebut. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah AS dalam menghadapi potensi risiko keamanan yang ditimbulkan oleh DeepSeek.

Kekhawatiran Global terhadap DeepSeek

DeepSeek, khususnya model AI DeepSeek R1, telah menjadi sorotan dunia teknologi sejak awal tahun ini. Diklaim mengungguli ChatGPT dari OpenAI dengan spesifikasi teknologi yang lebih rendah dan efisien, DeepSeek telah memicu kekhawatiran di berbagai negara.

Meskipun kemampuannya yang mengesankan, DeepSeek juga menuai kritik mengenai aspek keamanan. Beberapa negara telah mengambil langkah untuk memblokir atau membatasi akses ke DeepSeek, termasuk Taiwan, Italia, Australia, dan Korea Selatan. Negara-negara lain sedang mempertimbangkan langkah serupa.

Negara-negara di Eropa, seperti Jerman dan Perancis, tengah mengevaluasi potensi pelanggaran DeepSeek terhadap regulasi perlindungan data GDPR Uni Eropa. Jepang dan India juga sedang memantau potensi risiko kebocoran data sensitif akibat penggunaan DeepSeek, mempertimbangkan sejarah mereka dalam memblokir aplikasi asal China atas alasan keamanan.

Kekhawatiran keamanan ini mencakup potensi penyalahgunaan data pribadi, penyebaran informasi yang salah, dan ancaman terhadap infrastruktur kritis. Penggunaan teknologi AI yang canggih seperti DeepSeek membutuhkan regulasi dan pengawasan yang ketat untuk memastikan keamanan nasional dan perlindungan privasi individu.

Analisis Lebih Lanjut: Mengapa DeepSeek Menjadi Sasaran?

Meningkatnya ketegangan geopolitik antara AS dan China kemungkinan menjadi faktor utama di balik larangan tersebut. DeepSeek, sebagai produk teknologi AI canggih dari China, dianggap sebagai potensi ancaman terhadap keamanan nasional AS. Pemerintah AS mungkin khawatir DeepSeek dapat digunakan untuk kegiatan spionase, manipulasi informasi, atau sabotase sistem. Oleh karena itu, larangan ini dapat dilihat sebagai langkah preventif untuk melindungi kepentingan nasional.

Selain itu, kekhawatiran tentang transparansi dan akuntabilitas dalam pengembangan AI juga berperan. Kurangnya informasi publik tentang algoritma dan data pelatihan DeepSeek meningkatkan keraguan mengenai potensi bias, manipulasi, dan dampak yang tidak terduga. Pemerintah AS mungkin menekankan perlunya transparansi yang lebih besar dalam pengembangan dan penerapan teknologi AI, khususnya yang dikembangkan oleh negara-negara asing.

Kejadian ini juga menyoroti perlunya kerangka kerja regulasi internasional yang komprehensif untuk teknologi AI. Kurangnya standar dan regulasi global membuat sulit untuk mengelola risiko yang terkait dengan teknologi AI canggih, seperti DeepSeek, secara efektif. Kerjasama internasional akan sangat penting untuk mengembangkan solusi yang dapat mengatasi tantangan keamanan dan etika yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi AI yang cepat.

Kesimpulannya, larangan penggunaan DeepSeek di berbagai instansi pemerintah AS menandai babak baru dalam persaingan teknologi dan geopolitik antara AS dan China, sekaligus menyoroti perlunya regulasi yang lebih ketat dan kerjasama internasional dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh teknologi AI yang berkembang pesat.

Exit mobile version