PT Toyota-Astra Motor (TAM) memberikan kabar gembira bagi para penggemar mobil hybrid di Indonesia. Menyusul kebijakan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3 persen yang berlaku tahun ini, TAM resmi menurunkan harga Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross Hybrid hingga belasan juta rupiah.
Penurunan harga ini berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025 yang diundangkan pada 4 Februari 2025 dan berlaku efektif sejak tanggal tersebut. Direktur Pemasaran PT TAM, Anton Jimmy Suwandi, menyatakan bahwa seluruh model hybrid Toyota, yaitu Zenix dan Yaris Cross, mengalami penurunan harga antara Rp10 juta hingga Rp13 juta.
Langkah ini terbukti efektif. Anton menyebutkan bahwa penjualan wholesales kedua model hybrid tersebut meningkat signifikan pada dua bulan pertama tahun 2025 (Januari-Februari). Kenaikan ini juga terlihat pada Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) Kijang Innova Zenix HEV yang berkontribusi sebesar 22 persen atau 600 unit dari total 2.700 SPK Toyota di IIMS 2025.
Insentif Pemerintah dan Dampaknya terhadap Pasar Mobil Hybrid
Innova Zenix dan Yaris Cross Hybrid termasuk dalam kategori mobil hybrid yang mendapatkan insentif PPnBM DTP dari pemerintah. Sebelum adanya insentif, tarif PPnBM Kijang Innova Zenix Hybrid sebesar 7 persen. Dengan adanya insentif, tarifnya turun menjadi 4 persen.
Sementara itu, PPnBM Yaris Cross turun dari 6 persen menjadi 3 persen. Konversi penurunan tarif ini berdampak pada penurunan harga jual sekitar Rp10 juta hingga Rp13 juta. Penurunan harga ini diyakini akan semakin meningkatkan daya tarik mobil hybrid di pasar Indonesia.
Anton Jimmy Suwandi melihat insentif ini sebagai langkah positif bagi industri otomotif nasional, khususnya untuk kendaraan elektrifikasi. TAM berkomitmen untuk terus memperluas pilihan kendaraan hybrid di Indonesia, sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai *net zero emission* pada tahun 2060.
Tren Pasar Mobil Elektrifikasi di Indonesia
Data Gaikindo menunjukkan dominasi mobil hybrid (HEV) di pasar mobil elektrifikasi Indonesia pada tahun 2024. Sebanyak 59.903 unit (58,03%) dari total penjualan mobil elektrifikasi berasal dari mobil hybrid. Mobil baterai (BEV) terjual sebanyak 43.188 unit (41,84%), sementara mobil plug-in hybrid (PHEV) hanya terjual 136 unit (0,135%).
Data tersebut menunjukkan tingginya minat konsumen terhadap mobil hybrid dibandingkan dengan mobil baterai dan plug-in hybrid. Toyota sendiri berhasil menguasai pangsa pasar mobil hybrid sebesar 62,30% pada tahun 2024, dengan kontribusi terbesar berasal dari Kijang Innova Zenix Hybrid (26.470 unit) dan Yaris Cross Hybrid (4.144 unit).
Keberhasilan Toyota dalam mendominasi pasar mobil hybrid di Indonesia menunjukkan strategi yang tepat dalam memenuhi kebutuhan konsumen akan kendaraan yang ramah lingkungan dan efisien bahan bakar. Hal ini juga memperkuat posisi Toyota sebagai pemimpin pasar di segmen mobil hybrid di Indonesia.
Strategi Toyota untuk Mendukung Elektrifikasi di Indonesia
TAM menyadari pentingnya peran dalam mendukung program pemerintah untuk elektrifikasi di Indonesia. Dengan menurunkan harga Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross Hybrid, TAM memberikan akses yang lebih mudah bagi masyarakat untuk memiliki kendaraan yang ramah lingkungan.
Selain itu, TAM juga berencana untuk terus memperluas pilihan kendaraan elektrifikasi di Indonesia, termasuk pengembangan model-model yang diproduksi secara lokal. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan industri otomotif lokal dan mendukung target *net zero emission* pemerintah.
Komitmen Toyota untuk menghadirkan kendaraan hybrid yang lebih terjangkau dan meningkatkan pilihan model di pasar Indonesia akan semakin mendorong transisi menuju kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Ini diharapkan akan berkontribusi pada upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan mewujudkan target *net zero emission* di masa mendatang.
Kesimpulannya, penurunan harga Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross Hybrid merupakan langkah strategis TAM yang didukung oleh kebijakan pemerintah. Langkah ini bukan hanya menguntungkan konsumen, tetapi juga mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Langkah ini selaras dengan visi jangka panjang Toyota dalam berkontribusi terhadap lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.