Iklan Ramadan 2004 Viral: Motor Jadulnya Bikin Melongo, Kisahnya?

Iklan Ramadan selalu meninggalkan kesan mendalam di hati masyarakat Indonesia. Salah satu iklan yang paling diingat adalah iklan Djarum tahun 2004, sebuah iklan yang meskipun telah berusia lebih dari dua dekade, masih bergema di memori generasi 80-an dan 90-an. Iklan ini viral kembali baru-baru ini di media sosial, memicu gelombang nostalgia.

Video iklan tersebut, yang telah ditonton jutaan kali di berbagai platform media sosial, menampilkan kisah mengharukan seorang pengendara motor yang menghadapi kejadian kurang menyenangkan saat mudik Lebaran. Ia terkena cipratan air dari sebuah mobil mewah, tetapi alur cerita iklan ini justru menekankan nilai-nilai keagungan bulan Ramadan dan Idul Fitri.

Kisah di Balik Iklan Legendaris Djarum

Iklan ini menggunakan lagu Ebiet G. Ade yang berjudul “Berita Kepada Kawan” sebagai musik latar, menciptakan suasana yang sendu dan emosional. Kisah sederhana namun berkesan ini menceritakan perjalanan seorang pemudik yang pulang kampung. Ia mengalami kejadian yang kurang mengenakkan ketika terkena cipratan air dari mobil mewah jenis Mercy yang melaju di depannya.

Namun, bukan amarah atau dendam yang ditunjukkan oleh pemotor tersebut. Adegan selanjutnya memperlihatkan pengemudi mobil mewah tersebut yang mampir ke masjid dan menghabiskan kurma milik pemotor yang secara tidak sengaja ia temui disana. Hal ini menambah nuansa mengharukan pada iklan tersebut.

Pesan Moral yang Mendalam

Puncak dari cerita ini adalah saat Idul Fitri tiba. Kedua orang tersebut bertemu kembali, dan pemotor itu memilih untuk memaafkan pengemudi mobil mewah tersebut. Mereka berjabat tangan, melambangkan perdamaian dan saling memaafkan. Pemotor bahkan berbagi sajadah dengan pengemudi mobil mewah itu saat sholat Idul Fitri.

Pesan moral yang ingin disampaikan iklan ini sangatlah kuat: kasih sayang, kesabaran, dan memaafkan merupakan nilai-nilai penting dalam kehidupan, terutama selama bulan Ramadan dan Idul Fitri. Iklan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pesan yang mendalam tentang toleransi dan kerukunan antar sesama.

Mengapa Iklan Ini Tetap Diingat?

Keberhasilan iklan Djarum ini tidak terlepas dari beberapa faktor. Alur cerita yang sederhana namun menyentuh, padu padan musik dan gambar yang apik, serta pemilihan waktu tayang yang tepat (Ramadan) menjadikan iklan ini begitu melekat di ingatan. Selain itu, iklan ini juga merefleksikan nilai-nilai luhur masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi kesopanan dan saling memaafkan.

Penggunaan lagu Ebiet G. Ade yang populer juga memberikan sentuhan nostalgia tersendiri. Banyak yang berkomentar bahwa lagu tersebut seakan-akan semakin menguatkan pesan moral dalam iklan dan membuat penonton ikut merasakan emosi yang disampaikan dalam iklan tersebut.

Dampak Viral dan Nostalgia

Kepopuleran kembali iklan ini di media sosial menunjukkan bahwa iklan yang berkualitas dan bermakna akan tetap diingat dan dihargai oleh masyarakat, meskipun telah berlalu bertahun-tahun. Video tersebut menjadi wadah bagi generasi 90-an untuk bernostalgia dan mengingat kembali nilai-nilai yang dulu pernah mereka saksikan dalam iklan tersebut.

Munculnya kembali iklan ini juga menunjukkan bahwa iklan yang berkualitas, dengan pesan yang bermakna, dapat melewati batas waktu dan generasi. Iklan ini menjadi bukti bahwa sebuah iklan tidak hanya sekedar promosi produk, tapi juga dapat menjadi media untuk menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai sosial yang positif.

Exit mobile version