Francesco Bagnaia, juara bertahan MotoGP, mengawali musim 2025 dengan hasil yang kurang memuaskan. Ia hanya finis di posisi ketiga pada balapan sprint dan balapan utama MotoGP Thailand, kalah bersaing dengan rekan setim barunya, Marc Marquez, dan Alex Marquez dari tim Gresini Ducati.
Bos Ducati, Luigi Dall’Igna, mengakui kecewa dengan performa Bagnaia. Ia berharap sang juara dunia segera menemukan ritmenya dan meningkatkan performanya. Dall’Igna mengungkapkan beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab kurang maksimalnya performa Bagnaia.
Analisis Performa Bagnaia di Thailand
“Balapan pertama memang selalu menjadi yang paling rumit karena Anda tidak pernah tahu level Anda dibandingkan dengan yang lain,” ujar Dall’Igna kepada Sky Sport Italia. Ia menjelaskan bahwa Marc Marquez tampaknya sudah lebih siap dan menguasai motornya dengan baik. Sedangkan Bagnaia, menurut Dall’Igna, masih memiliki ruang untuk pengembangan.
Dall’Igna menambahkan bahwa Marquez menjalani tes pramusim yang lancar dan mampu beradaptasi dengan cepat pada motor Ducati Desmosedici GP24. Sebaliknya, Bagnaia mengalami sedikit keterlambatan dalam persiapan, sehingga membuatnya kurang maksimal di awal musim.
Perbedaan Performa Marquez dan Bagnaia
Meskipun baik Marquez maupun Bagnaia menggunakan motor Desmosedici GP24 yang sama secara basis, terdapat perbedaan spesifikasi antara motor pabrikan yang digunakan kedua pembalap dengan motor yang digunakan oleh tim satelit seperti Gresini dan VR46. Motor pabrikan telah mengalami peningkatan lebih lanjut.
“Sudah ada perbedaan antara motor pabrikan dan (motor) Ducati lainnya (di tim satelit), dalam tes Jerez (28 April nanti) kami akan mencoba pengembangan lainnya,” jelas Dall’Igna. Perbedaan ini menjadi salah satu faktor yang perlu dikaji lebih lanjut oleh tim Ducati.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Performa
Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi pada performa Bagnaia yang kurang optimal di Thailand antara lain: penyesuaian dengan motor baru, strategi balapan, dan kondisi fisik. Tim Ducati perlu menganalisis data secara rinci untuk mengidentifikasi masalah yang sebenarnya.
Bagnaia sendiri dikenal sebagai pembalap yang sangat analitis. Ia pasti akan bekerja keras bersama tim untuk memperbaiki kekurangan dan mengejar ketertinggalan. Dukungan dari tim dan pengalamannya sebagai juara bertahan akan menjadi kunci kesuksesannya di balapan selanjutnya.
Prospek Ducati di MotoGP 2025
Meskipun start kurang optimal, Ducati tetap menjadi favorit kuat untuk memenangkan kejuaraan MotoGP 2025. Keunggulan mesin dan performa motor Desmosedici GP24 masih menjadi senjata utama mereka. Namun, konsistensi menjadi kunci keberhasilan. Tim Ducati perlu memastikan semua pembalap mereka dapat tampil konsisten di setiap balapan.
Para pesaing Ducati, seperti Yamaha, Aprilia, dan KTM, masih belum menunjukkan performa yang konsisten. Ini memberikan peluang besar bagi Ducati untuk mendominasi kejuaraan, asalkan mereka mampu mengatasi tantangan internal dan meningkatkan performa secara keseluruhan.
Tes Jerez pada 28 April mendatang menjadi momen penting bagi Ducati untuk melakukan pengembangan lebih lanjut dan mengevaluasi strategi balapan. Hasil tes ini diharapkan dapat membantu memperbaiki performa Bagnaia dan seluruh tim Ducati untuk menghadapi balapan-balapan selanjutnya.
Kesimpulannya, musim 2025 MotoGP baru saja dimulai. Hasil kurang optimal Bagnaia di Thailand bukan berarti akhir dari segalanya. Dengan potensi dan dukungan dari tim yang kuat, ia masih berpeluang besar untuk kembali bersaing memperebutkan gelar juara dunia.