Musim hujan meningkatkan kelembaban di dalam rumah, menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan jamur. Jamur pada bangunan, khususnya dinding, tak hanya merusak estetika dan struktur rumah, tetapi juga membahayakan kesehatan penghuninya.
Deteksi dini sangat penting untuk mencegah kerusakan yang lebih parah dan masalah kesehatan. Untungnya, mengenali tanda-tanda pertumbuhan jamur relatif mudah dilakukan tanpa alat khusus.
Tanda-Tanda Pertumbuhan Jamur di Rumah
Perubahan Warna pada Bangunan
Perubahan warna pada dinding, plafon, atau lantai merupakan indikator awal. Warna-warna seperti hitam, hijau, merah muda, atau putih mencolok menandakan adanya koloni jamur. Jangan abaikan perubahan warna ini karena jamur dapat berkembang biak dengan cepat, bahkan berlipat ganda dalam waktu 24 jam. Segera bersihkan area yang terkena dampak dengan larutan pemutih dan air.
Baca selengkapnya di Bahaya! Keramik Rumahmu Bisa Meledak? Ketahui Penyebab & Pencegahannya untuk informasi lebih lanjut.
Selain perubahan warna yang signifikan, perhatikan juga munculnya bercak-bercak kecil yang mungkin awalnya terlihat seperti debu atau kotoran. Amati teksturnya, apakah terasa kasar atau seperti lapisan halus yang mudah mengelupas. Ini bisa menjadi petunjuk awal keberadaan jamur.
Bau Lembap dan Apek
Bau lembap atau apek yang menyengat, khususnya terasa saat menyalakan kipas angin atau AC, menandakan adanya pertumbuhan jamur. Bau ini berasal dari spora jamur yang terbawa udara. Pastikan rumah memiliki ventilasi yang baik untuk mengurangi kelembaban dan mencegah pertumbuhan jamur.
Perhatikan juga apakah bau tersebut terkonsentrasi di area tertentu. Jika ya, periksa area tersebut dengan cermat untuk menemukan sumber bau dan pertumbuhan jamur.
Cat dan Wallpaper Mengelupas
Cat atau wallpaper yang mengelupas bisa menjadi tanda adanya kelembaban dan pertumbuhan jamur di baliknya. Jika tekstur cat terasa lembut dan kenyal saat disentuh, itu merupakan indikasi kelembaban yang terperangkap. Jangan langsung mengecat ulang; basmi dulu jamur sebelum memperbaiki kerusakan permukaan.
Sebelum mengecat ulang, pastikan area yang terkena jamur sudah benar-benar bersih dan kering. Gunakan anti jamur untuk mencegah pertumbuhan kembali. Pertimbangkan juga untuk memperbaiki penyebab kelembaban, misalnya dengan memperbaiki kebocoran atap atau pipa yang bocor.
Ingin tahu lebih banyak? Simak Rumah Terendam Banjir? 7 Rahasia Mengembalikannya Seperti Baru! sekarang!
Gejala Alergi dan Masalah Kesehatan
Paparan jamur dapat memicu berbagai masalah kesehatan, mulai dari batuk, bersin, hidung tersumbat, dan iritasi mata hingga gangguan pernapasan yang lebih serius. Jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala alergi yang menetap, periksa kemungkinan pertumbuhan jamur di rumah.
Gejala alergi yang disebabkan jamur bisa mirip dengan flu atau alergi serbuk sari. Perhatikan jika gejalanya muncul dan memburuk di dalam rumah dan membaik ketika berada di luar rumah. Jika Anda curiga, konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Mencegah Pertumbuhan Jamur
Selain membersihkan area yang sudah terkontaminasi, pencegahan sangat penting. Pastikan rumah memiliki ventilasi yang cukup, perbaiki kebocoran atap atau pipa secepat mungkin, dan gunakan dehumidifier untuk mengurangi kelembaban udara, terutama di kamar mandi dan ruang bawah tanah.
Bersihkan rumah secara teratur, termasuk membersihkan debu dan kotoran yang menumpuk. Bersihkan area yang lembap seperti kamar mandi dan dapur secara rutin untuk mencegah pertumbuhan jamur.
Memperbaiki ventilasi yang buruk dapat sangat membantu mengurangi kelembaban. Pastikan sirkulasi udara di dalam rumah berjalan dengan baik. Anda dapat membuka jendela secara berkala untuk sirkulasi udara alami atau menggunakan kipas angin.
Untuk membersihkan jamur, larutan cuka putih dan air dapat menjadi pilihan alternatif yang ramah lingkungan. Namun, untuk kasus yang parah, pembersih jamur khusus mungkin diperlukan.