Samsung Galaxy S25 Edge, yang dijadwalkan rilis pada April 2025, telah membangkitkan banyak antisipasi. Informasi terbaru mengenai dimensi, berat, layar, dan ukuran bezel telah beredar, memberikan gambaran lebih detail tentang perangkat ini. Bocoran harga juga telah muncul, sementara Samsung sendiri memastikan ketahanan perangkat sebagai prioritas.
Salah satu aspek yang paling menarik perhatian adalah kapasitas baterainya. Berbeda dengan ekspektasi awal, Galaxy S25 Edge dikabarkan memiliki baterai terkecil di antara seri S25, bahkan lebih kecil dari model standar. Sertifikasi di Denmark mengkonfirmasi hal ini, menunjukkan kapasitas baterai 3.786 mAh yang akan dipasarkan sebagai 3.900 mAh.
Kapasitas ini jauh lebih kecil dibandingkan baterai 4.000 mAh pada Galaxy S25 standar. Ini menjadi konsekuensi dari desain ultra-tipis perangkat, dengan ketebalan hanya 5,84 mm. Meskipun sebelumnya ada rumor yang menyebutkan kapasitas baterai 4.000 mAh, berdasarkan informasi terkini, daya tahan baterai kemungkinan bukan menjadi keunggulan utama S25 Edge.
Layar dengan Refresh Rate 120 Hz dan Spesifikasi Lainnya
Rumor dan bocoran lain menyebutkan bahwa Galaxy S25 Edge akan ditenagai oleh chipset Snapdragon 8 Elite SoC, dipadukan dengan RAM 12GB. Layarnya akan mendukung refresh rate 120 Hz, dan hanya memiliki dua kamera belakang, dengan kamera utama beresolusi 200 MP. Kecepatan pengisian daya kabelnya adalah 25W, lebih lambat dibandingkan dengan 45W pada Galaxy S25 Plus dan S25 Ultra.
Meskipun informasi ini belum dikonfirmasi secara resmi oleh Samsung, sertifikasi 3C di China, sebuah lembaga sertifikasi wajib untuk ponsel yang akan diluncurkan di negara tersebut, meningkatkan kredibilitas informasi ini. 3C membutuhkan registrasi perangkat sebelum peluncuran, sehingga data yang mereka miliki kemungkinan besar akurat.
Bobot Galaxy S25 Edge yang Ekstrim Ringan
Samsung telah mengungkapkan bahwa Galaxy S25 Edge hanya memiliki bobot 162 gram, lebih ringan daripada Galaxy S25. Untuk mencapai bobot seringan ini, Samsung diyakini telah membuat beberapa pengorbanan. Hal ini termasuk penggunaan dua kamera belakang saja dan rangka plastik, tanpa sistem pendingin canggih seperti pada model lainnya.
Sebagai perbandingan, Galaxy S10, yang dirilis enam tahun lalu, adalah ponsel Samsung terakhir dengan bobot ringan, yaitu 157 gram. Tren umum menunjukkan bahwa bobot smartphone, terutama di kelas menengah hingga flagship, cenderung semakin berat. Desain ultra-tipis dan bobot ringan Galaxy S25 Edge akan menjadi daya tarik bagi pengguna yang menginginkan ponsel yang ringkas dan unik.
Kesimpulan Singkat
Samsung Galaxy S25 Edge tampaknya akan menjadi perangkat yang menarik dengan desain ultra-tipis dan bobot ringan, meskipun harus mengorbankan kapasitas baterai. Spesifikasi lainnya seperti chipset, RAM, dan kamera juga telah terungkap melalui berbagai bocoran, namun perlu menunggu konfirmasi resmi dari Samsung untuk kepastiannya. Keunggulannya terletak pada desainnya yang unik, tetapi calon pembeli perlu mempertimbangkan kompromi pada daya tahan baterai.
Informasi yang beredar menunjukkan trade-off yang signifikan antara desain ramping dan fitur-fitur lainnya, khususnya kapasitas baterai. Pengguna harus mempertimbangkan prioritas mereka sebelum memutuskan untuk membeli perangkat ini. Apakah desain ramping lebih penting daripada daya tahan baterai yang lebih lama? Ini menjadi pertanyaan kunci bagi konsumen.