Apple dikabarkan sedang mengembangkan iPad Pro lipat, sebuah langkah berani yang menandai masuknya perusahaan ke pasar perangkat lipat yang semakin ramai. Analis terkemuka, Ming-Chi Kuo, sebelumnya telah memprediksi langkah ini, bahkan memperkirakan iPad Pro lipat akan muncul sebelum iPhone lipat.
Prototipe iPad Pro lipat yang sedang diuji coba dilaporkan akan tetap menggunakan teknologi Face ID. Hal ini cukup menarik mengingat tantangan teknis yang dihadapi untuk mengintegrasikan Face ID pada layar lipat. Informasi lebih lanjut mengenai implementasi Face ID pada perangkat ini masih terbatas.
Salah satu prototipe yang dibahas memiliki layar lipat 18,8 inci dengan “lensa superstruktur logam”. Teknologi ini, menurut laporan GizChina, mengintegrasikan komponen penerima dan pemancar Face ID, memungkinkan pengenalan wajah di bawah layar. Namun detail teknisnya masih belum diungkap.
iPad Pro Lipat dengan Face ID Bawah Layar: Tantangan dan Peluang
Integrasi Face ID di bawah layar merupakan sebuah tantangan besar. Teknologi ini membutuhkan penempatan presisi komponen sensor di bawah lapisan layar tanpa mengorbankan kualitas gambar atau kinerja pengenalan wajah. Apple terkenal dengan standar kualitasnya yang tinggi, sehingga implementasi teknologi ini harus sempurna.
Keberhasilan implementasi Face ID di bawah layar akan menjadi sebuah terobosan. Ini akan menghilangkan kebutuhan akan notch atau punch hole pada layar, menghasilkan desain yang lebih bersih dan modern. Namun, jika teknologi ini belum mencapai standar Apple, kemungkinan besar peluncurannya akan ditunda.
Rumor juga menyebutkan Apple sedang mengembangkan Mac dengan layar lipat. Hal ini menunjukkan ambisi Apple untuk memperluas penggunaan teknologi layar lipat ke lini produknya yang lain. Kesuksesan proyek ini sangat bergantung pada kesiapan sistem operasi dan perangkat keras yang mendukungnya.
Teknologi Kamera dan Sensor di Bawah Layar: Perkembangan dan Kendala
Teknologi kamera dan sensor di bawah layar telah menjadi topik perbincangan selama bertahun-tahun. Beberapa produsen ponsel telah mencoba mengimplementasikannya, namun hasilnya masih belum memuaskan. Kualitas gambar dan akurasi sensor seringkali terpengaruh.
ZTE dan Samsung merupakan beberapa produsen yang telah mencoba teknologi ini, namun kendala kualitas gambar dan kinerja masih menjadi hambatan besar bagi adopsi massal. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi ini masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut.
Apple, dengan reputasinya yang sangat memperhatikan detail dan kualitas, kemungkinan akan menunggu sampai teknologi ini benar-benar matang sebelum diimplementasikan pada produknya. Mereka cenderung tidak akan merilis produk dengan teknologi yang masih memiliki kekurangan signifikan.
Perkiraan Waktu Peluncuran dan Kemungkinan Produk
Digital Supply Chain Consultants (DSCC) memperkirakan peluncuran iPad Pro lipat dengan layar OLED 18,8 inci pada tahun 2027. Sementara itu, Ming-Chi Kuo menyebutkan LG akan memproduksi massal panel layar lipat untuk MacBook, kemungkinan berukuran 20,2 inci atau 18,8 inci, mulai akhir 2025.
Perbedaan waktu peluncuran antara iPad Pro dan MacBook lipat menunjukkan kompleksitas pengembangan perangkat lipat. Apple mungkin akan meluncurkan iPad Pro lipat terlebih dahulu untuk menguji pasar dan teknologi sebelum memperluasnya ke lini produk Mac.
The Wall Street Journal juga melaporkan pengembangan perangkat lipat Apple berukuran sekitar 19 inci yang bisa berfungsi sebagai laptop. Apakah ini akan menjadi iPad atau MacBook sepenuhnya bergantung pada sistem operasi dan bagaimana Apple ingin memasarkannya. Lebih banyak detail kemungkinan akan terungkap dalam beberapa bulan mendatang.
Kesimpulannya, sementara Apple masih dalam tahap pengembangan dan pengujian prototipe, peluncuran iPad Pro dan bahkan Mac lipat dengan Face ID di bawah layar menandakan komitmen Apple untuk berinovasi dalam desain dan teknologi. Namun, kesuksesannya bergantung pada kemampuan mengatasi tantangan teknis dan mencapai standar kualitas tinggi yang selalu menjadi ciri khas Apple.