Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Keberhasilan UMKM sangat bergantung pada akses terhadap pelatihan dan pendampingan yang tepat. Salah satu contoh nyata keberhasilan program pemberdayaan UMKM adalah Rumah BUMN (RB) Jakarta.
Berlokasi di Jakarta Barat, Rumah BUMN Jakarta, yang didanai oleh BRI, berperan sebagai pusat kolaborasi, literasi, dan inkubasi bisnis bagi UMKM sejak tahun 2017. Awalnya program ini berjalan tanpa kantor fisik, namun kini telah memiliki gedung yang modern dan fungsional, lengkap dengan ruang pamer produk UMKM binaannya.
Di dalam Rumah BUMN Jakarta, terdapat ratusan produk UMKM yang dipajang. Aneka produk, mulai dari makanan dan minuman (FnB), tekstil, furnitur, hingga produk kecantikan, menunjukkan keberagaman dan potensi UMKM Indonesia. Salah satu contoh UMKM sukses yang dibina di sini adalah Craftote, yang fokus pada produk ramah lingkungan dan telah menembus pasar internasional.
Rumah BUMN Jakarta: Dari 72 Menjadi 6000 UMKM
Jajang Rohmana, fasilitator Rumah BUMN Jakarta, menjelaskan bahwa awal mula RB hanya memiliki 72 UMKM terdaftar. Pendaftaran dilakukan secara gratis melalui media sosial. Syarat bergabung pun sangat mudah; UMKM hanya perlu memiliki produk yang jelas dan mendaftar melalui situs resmi Rumah BUMN.
Kini, jumlah UMKM yang tergabung di Rumah BUMN Jakarta telah mencapai 6.000. Angka ini menunjukkan dampak positif program ini terhadap pertumbuhan dan perkembangan UMKM, khususnya di masa pandemi Covid-19. Meskipun sempat mengalami penurunan anggota baru selama pandemi, RB justru fokus pada pelatihan digitalisasi dan manajemen bisnis.
Strategi ini terbukti efektif. Banyak UMKM binaan RB Jakarta mampu bertahan dan bahkan berkembang pesat, seperti Craftote yang sukses di kancah internasional. Keberhasilan Craftote tidak terlepas dari pelatihan penggunaan media sosial yang diberikan oleh Rumah BUMN.
Pelatihan dan Pendampingan Komprehensif
Rumah BUMN Jakarta menawarkan berbagai pelatihan dengan modul GO MODERN, GO DIGITAL, GO ONLINE, dan GO GLOBAL. Modul pelatihan ini dirancang untuk membekali UMKM dengan keterampilan digital yang dibutuhkan di era modern. Pelatihannya tidak hanya teori, tetapi juga praktik langsung.
Rizqa Fitria, pemilik Veza (produsen cheese stick), mengungkapkan manfaat yang ia peroleh dari RB Jakarta. Ia mendapatkan pelatihan mulai dari sertifikasi halal, teknik pengemasan vakum, hingga pembuatan video promosi untuk media sosial. Omzetnya pun meningkat signifikan, mencapai Rp 3 jutaan per bulan.
Kartika Dewi, pemilik Pewaregan Balinese (usaha makanan pre-order), mengatakan ia baru bergabung dan sudah merasakan manfaat pelatihan. Ia berharap dapat meningkatkan penjualan dan mendapatkan pendanaan untuk mengembangkan bisnisnya. Ia ingin meningkatkan kemampuan digitalnya agar dapat bersaing dengan Gen Z.
Kesimpulan
Rumah BUMN Jakarta membuktikan bahwa sentra pelatihan gratis untuk UMKM bukan sekadar mimpi. Dengan program pelatihan yang komprehensif dan pendampingan yang berkelanjutan, RB Jakarta telah berhasil membantu ribuan UMKM untuk berkembang dan meningkatkan daya saingnya. Model pemberdayaan UMKM ini layak untuk diadopsi dan dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia.
Keberhasilan Rumah BUMN Jakarta juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan UMKM itu sendiri. Dengan dukungan yang terintegrasi, UMKM di Indonesia berpotensi untuk terus berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Ke depan, perlu ada upaya untuk meningkatkan jangkauan dan aksesibilitas program serupa ke seluruh pelosok Indonesia, khususnya bagi UMKM di daerah terpencil yang masih minim akses terhadap teknologi dan informasi.