Split Fiction, game *cooperative* (co-op) terbaru dari Hazelight Studios, telah sukses mencuri perhatian para gamer. Game yang dirilis pada awal Maret 2025 ini telah terjual hingga 2 juta kopi hanya dalam waktu satu minggu dan mendapatkan skor tinggi 91/100 di Metacritic. Kesuksesan ini tentu bukan tanpa alasan.
1. Game Terbaru dari Maestro Game Co-op, Hazelight Studios
Hazelight Studios, pengembang dibalik kesuksesan A Way Out (2018) dan It Takes Two (2021), kembali dengan karya terbaru mereka, Split Fiction. Diumumkan oleh Josef Fares, pendiri Hazelight Studios, di The Game Awards 2024, game ini terinspirasi dari film-film persahabatan.
Split Fiction bukan hanya menawarkan *gameplay* yang seru, tetapi juga cerita yang kaya akan nilai persahabatan. Pengembangannya yang dimulai sejak tahun 2021, kini telah membuahkan hasil yang luar biasa.
2. Eksklusif Co-op: Tanpa Mode Permainan Tunggal
Split Fiction dirancang khusus sebagai game *co-op* dan tidak menawarkan mode permainan tunggal. Mekanisme *co-op* menjadi elemen utama dalam *gameplay*-nya. Pengalaman bermain idealnya dilakukan bersama teman dalam satu layar (local co-op).
Bagi yang tidak memiliki teman untuk bermain *local co-op*, Hazelight menyediakan Friends Pass yang dapat diunduh secara gratis. Friends Pass memungkinkan pemain untuk terhubung secara online melalui akun EA. Alternatif lain, pemain bisa mencari teman bermain di Discord, Reddit, atau Steam Community.
3. Dukungan Crossplay Antarplatform
Split Fiction mendukung *crossplay*, memungkinkan pemain di PC, PlayStation 5, dan Xbox bermain bersama. Fitur ini sangat penting bagi game *co-op*, memperluas jangkauan pemain dalam mencari teman bermain. Dan yang terbaik, fitur *crossplay* ini tersedia secara gratis dengan syarat memiliki akun EA dan telah menginstal Friends Pass.
4. Nama Protagonis Terinspirasi dari Putri Josef Fares
Fakta menarik lainnya, nama kedua protagonis, Zoe Foster dan Mio Hudson, terinspirasi dari nama kedua putri Josef Fares. Seperti yang dikutip dari New York Times, Fares memberi nama karakter berdasarkan nama anak-anaknya agar merasa dekat dengan mereka saat bekerja.
Mio dan Zoe memiliki kepribadian yang bertolak belakang; Mio adalah seorang introvert sementara Zoe adalah ekstrovert. Perbedaan kepribadian ini menciptakan dinamika hubungan yang menarik dalam cerita game dimana mereka terjebak dalam dunia fantasi novel yang mereka tulis sendiri setelah bereksperimen dengan mesin futuristik.
5. Gameplay Variatif di Setiap Level
Salah satu daya tarik utama Split Fiction adalah *gameplay* yang bervariasi di setiap levelnya. Setiap level memiliki mekanisme dan kemampuan unik, menjaga agar permainan tetap menarik dan tidak membosankan. Hal ini mirip dengan faktor kesuksesan Astro Bot (2024) yang meraih Game of the Year 2024.
Setiap level juga dilengkapi misi sampingan dan *replayability* yang tinggi. Pemain dapat berganti peran antara Mio dan Zoe untuk mencoba hal-hal baru pada permainan kedua. Hal ini menunjukkan kemampuan Hazelight Studios dalam menciptakan game *co-op* yang dinamis.
6. Menggunakan Unreal Engine 5 untuk Visual yang Menakjubkan
Split Fiction dikembangkan menggunakan Unreal Engine 5, menghasilkan visual yang memukau. Teknologi Unreal Engine 5 memungkinkan Hazelight Studios untuk menghadirkan kombinasi dunia fiksi ilmiah futuristik dan dunia fantasi yang megah.
Dengan harga mulai dari Rp569.000 hingga Rp700.000 tergantung platform, Split Fiction menawarkan pengalaman *co-op* yang menarik dan layak untuk dicoba. Game ini tersedia untuk PC, PlayStation 5, dan Xbox Series X/S.
Kesimpulannya, Split Fiction menawarkan paket lengkap: *gameplay* co-op yang inovatif, cerita yang menarik, visual yang memukau, dan dukungan *crossplay*. Keberhasilannya dalam penjualan dan ulasan positif membuktikan kualitas game ini sebagai salah satu game co-op terbaik tahun 2025.