Snapdragon 6 Gen 1, chipset yang menjadi otak di balik HONOR X9c, baru-baru ini menarik perhatian. Smartphone HONOR X9c ini dirilis akhir Februari 2025 dengan harga promo Rp4.599.000. Chipset ini dikenal responsif dan gesit, cocok untuk gaming dan multitasking.
Berdasarkan benchmark AnTuTu dari NanoReview, Snapdragon 6 Gen 1 mencetak 559.333 poin (saat artikel ditulis). Chipset ini diproduksi menggunakan fabrikasi 4nm dan memiliki delapan inti CPU: empat core Cortex-A78 (2,2 GHz) untuk performa dan empat core Cortex-A55 (1,8 GHz) untuk efisiensi daya. GPU-nya adalah Adreno 710.
Lalu, seberapa kuat Snapdragon 6 Gen 1 dibandingkan chipset lain? Berikut beberapa rivalnya:
1. Kirin 8000 (Skor AnTuTu: 574.704 poin)
HiSilicon Kirin 8000, diumumkan 23 Oktober 2024, merupakan pesaing kuat. Dibuat dengan fabrikasi 7nm oleh SMIC, chipset ini menawarkan keseimbangan performa dan efisiensi daya.
Kirin 8000 memiliki delapan inti CPU: satu core Cortex-A77 (2,4 GHz), tiga core Cortex-A77 (2,19 GHz), dan empat core Cortex-A55 (1,84 GHz). GPU-nya adalah Mali-G610 MP4 dengan frekuensi 864 MHz, menghasilkan daya komputasi grafis 442,3 Gigaflops.
Skor AnTuTu v10 mencapai 574.704 poin, sedikit lebih tinggi dari Snapdragon 6 Gen 1. GeekBench 6 mencatat 999 poin (single-core) dan 2.948 poin (multi-core). Chipset ini digunakan eksklusif di Huawei Nova 13 Pro dan Huawei Nova 13.
2. Dimensity 7050 (Skor AnTuTu: 587.502 poin)
MediaTek Dimensity 7050, diperkenalkan 2 Mei 2023, juga merupakan pesaing yang tangguh. Dibuat dengan fabrikasi 6nm oleh TSMC, chipset ini mencetak skor AnTuTu v10 sebesar 587.502 poin.
Dimensity 7050 memiliki delapan inti CPU: dua core Cortex-A78 (2,6 GHz) dan enam core Cortex-A55 (2,0 GHz). GPU-nya adalah Mali-G68 MP4 (800 MHz) dengan 256 shading units. 3DMark Wild Life Performance mencatat skor 2.294 poin.
GeekBench 6 mencatat 956 poin (single-core) dan 2.343 poin (multi-core). Chipset ini banyak digunakan di smartphone OPPO dan realme, termasuk realme 12 Plus 5G dan OPPO Reno 11 F 5G.
3. Kirin 980 (Skor AnTuTu: 591.363 poin)
Kirin 980, dirilis 31 Agustus 2018, adalah chipset 8-core dengan fabrikasi 7nm oleh TSMC. Sebagai chipset flagship di masanya, ia memiliki delapan inti CPU: dua core Cortex-A76 (2,6 GHz), dua core Cortex-A76 (1,92 GHz), dan empat core Cortex-A55 (1,8 GHz).
GPU-nya adalah Mali-G76 MP10 (720 MHz) dengan 360 shader, menghasilkan komputasi grafis 518,4 Gigaflops. Skor AnTuTu v10 mencapai 591.363 poin, GeekBench 6 mencatat 834 poin (single-core) dan 2.128 poin (multi-core), dan 3DMark Wild Life Performance mencapai 2.477 poin.
Kirin 980 digunakan di berbagai flagship Huawei dan HONOR, seperti Huawei P30 Pro dan HONOR 20 Pro.
4. Snapdragon 778G (Skor AnTuTu: 597.171 poin)
Snapdragon 778G, diumumkan 19 Mei 2021, dibuat dengan fabrikasi 6nm oleh TSMC. Ia memiliki delapan inti CPU: satu core Kryo 670 Prime (Cortex-A78) 2,4 GHz, tiga core Kryo 670 Gold (Cortex-A78) 2,4 GHz, dan empat core Kryo 670 Silver (Cortex-A55) 1,8 GHz.
GPU-nya adalah Adreno 642 (550 MHz) dengan 512 shader units. Skor AnTuTu v10 mencapai 597.171 poin, GeekBench 6 mencatat 1.017 poin (single-core) dan 2.841 poin (multi-core), dan 3DMark Wild Life Performance mencapai 2.439 poin.
Snapdragon 778G digunakan di berbagai smartphone kelas menengah hingga premium, termasuk vivo V29 dan Xiaomi POCO X5 Pro.
5. Exynos 1380 (Skor AnTuTu: 599.184 poin)
Exynos 1380, diumumkan 23 Februari 2023, diproduksi dengan fabrikasi 5nm. Ia memiliki delapan inti CPU: empat core Cortex-A78 (2,4 GHz) dan empat core Cortex-A55 (2,0 GHz).
GPU-nya adalah Mali-G68 MP5 (950 MHz) dengan 320 shader, menghasilkan komputasi grafis hingga 608 Gigaflops. Skor AnTuTu v10 mencapai 599.184 poin, GeekBench 6 mencatat 999 poin (single-core) dan 2.758 poin (multi-core), dan 3DMark Wild Life Performance mencapai 2.772 poin.
Exynos 1380 digunakan di beberapa perangkat Samsung, termasuk Galaxy M54 dan Galaxy A54 5G.
Kesimpulannya, meskipun skor AnTuTu dan performa keseluruhan bervariasi, chipset-chipset di atas merupakan rival yang setara dengan Snapdragon 6 Gen 1. Namun, perlu diingat bahwa chipset bukanlah satu-satunya faktor penentu kualitas smartphone. Manajemen panas, optimasi sistem operasi, dan kapasitas baterai juga sangat penting.