Tata Kelola IT yang Kuat: Kunci Pendorong Ekonomi Digital Indonesia

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menekankan pentingnya tata kelola IT yang kuat untuk menarik investasi digital dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam acara Monthly Talk & Sharing Session ISACA Indonesia Chapter di Jakarta, Kamis (20/3), dan diulas lebih lanjut dalam rilis pers pada Jumat.

Sandiaga menyoroti beberapa poin krusial. Pertama, keamanan siber merupakan fondasi utama investasi digital. Ia mengutip data yang menunjukkan bahwa 80 persen investor global mempertimbangkan keamanan siber sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Oleh karena itu, penerapan strategi Zero Trust Security sangat penting untuk membangun kepercayaan investor dan menjamin keberlanjutan bisnis digital di Indonesia.

Kedua, penggunaan kerangka kerja seperti ISO 38500 sangat dianjurkan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko keamanan informasi. Dengan pendekatan ini, diharapkan bisnis digital Indonesia dapat tumbuh lebih aman dan efisien. Penerapan standar internasional seperti ini akan meningkatkan kepercayaan dan menarik investor yang menginginkan standar keamanan tinggi.

Ketiga, faktor Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) juga berperan penting dalam investasi digital. Penggunaan big data dan analitik prediktif memungkinkan investor membuat keputusan yang lebih cerdas dengan mempertimbangkan transparansi, tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan bisnis. Hal ini sejalan dengan tren global yang semakin menekankan aspek keberlanjutan.

Pentingnya Keamanan, Keberlanjutan, dan Inovasi

Sandiaga Uno menegaskan bahwa keamanan, keberlanjutan, dan inovasi harus menjadi pilar utama strategi investasi digital di Indonesia. Dengan pendekatan terintegrasi ini, Indonesia diharapkan dapat bersaing secara global dalam menarik “smart capital” dan membangun ekosistem bisnis digital yang kuat dan berdaya saing.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bagaimana teknologi informasi, kecerdasan buatan, dan big data dapat membantu pemerintah memantau harga bahan pokok, terutama selama Ramadhan dan Lebaran. Dengan demikian, stabilitas harga dan daya beli masyarakat dapat dipertahankan. Ini menunjukkan bagaimana teknologi digital dapat berkontribusi langsung pada kesejahteraan masyarakat.

Sandiaga juga menekankan pentingnya strategi adaptif dan berbasis data bagi profesional IT GRC dalam menghadapi tantangan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Kemampuan beradaptasi dan memanfaatkan data secara efektif menjadi kunci kesuksesan dalam era digital yang dinamis dan penuh ketidakpastian.

Kolaborasi dan Visi Indonesia Emas 2045

Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas teknologi sangat penting untuk membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan dukungan kebijakan yang tepat dan inovasi yang berkelanjutan, Indonesia berpotensi menjadi pusat investasi digital terkemuka di Asia Tenggara. Hal ini selaras dengan visi Indonesia Emas 2045.

Presiden Direktur ISACA Indonesia Chapter, Syahraki Syahrir, menambahkan bahwa ISACA Indonesia Chapter berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran akan tata kelola digital, keamanan siber, privasi, dan kepercayaan digital. Ia menekankan pentingnya lingkungan digital yang aman untuk mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. “Saya percaya kepengurusan baru ISACA Indonesia dapat melanjutkan upaya ini untuk membantu pemerintah, regulator, serta pelaku industri dalam menciptakan ekosistem digital yang aman dan andal, mendukung visi Indonesia Emas 2045,” ujar Syahraki.

Secara keseluruhan, pernyataan Sandiaga Uno dan Syahraki Syahrir menunjukkan komitmen kuat untuk mengembangkan ekosistem digital Indonesia yang aman, berkelanjutan, dan inklusif. Penerapan strategi yang komprehensif, kolaborasi yang efektif, dan pemanfaatan teknologi terkini menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *