TikTok Ditangguhkan? Trump Ultimatum: Jual Atau Tutup 2025

TikTok Ditangguhkan? Trump Ultimatum: Jual Atau Tutup 2025
TikTok Ditangguhkan? Trump Ultimatum: Jual Atau Tutup 2025

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menegaskan keinginannya agar aplikasi TikTok tetap beroperasi di AS, namun dengan syarat kepemilikan berpindah ke perusahaan atau entitas Amerika Serikat, bukan ByteDance, perusahaan induk TikTok asal Tiongkok. Keputusan ini diambil mengingat popularitas TikTok di AS yang sangat tinggi, dengan lebih dari 170 juta pengguna.

Trump sebelumnya telah beberapa kali memberikan penundaan terhadap larangan TikTok yang diamanatkan oleh Kongres AS. Meskipun sempat mendekati kesepakatan, proses penjualan aset TikTok di AS kini terhambat.

Perpanjangan Tenggat Waktu Penjualan TikTok

Trump mengumumkan perpanjangan tenggat waktu penjualan TikTok di AS, yang sebelumnya ditetapkan pada 19 Juni 2025. Perpanjangan ini diberikan karena belum tercapainya kesepakatan antara ByteDance dan pihak Amerika Serikat.

Trump menyatakan dalam wawancara dengan NBC News di kediaman pribadinya di Mar-a-Lago, Florida, bahwa ia ingin melihat kesepakatan ini terlaksana. Ia bahkan mengungkapkan adanya faktor sentimen positif terhadap TikTok karena perannya dalam menarik dukungan pemilih muda pada Pilpres 2024.

Kebuntuan Negosiasi dan Tarif Impor

Perundingan penjualan aset TikTok terhambat oleh sikap Tiongkok yang enggan menyetujui kesepakatan. Hal ini diduga terkait dengan kebijakan tarif impor tinggi yang diumumkan Trump terhadap barang-barang asal Tiongkok.

Seorang senator dari Partai Demokrat bahkan mempertanyakan kewenangan hukum Trump untuk memperpanjang tenggat waktu tersebut. Senator tersebut berpendapat bahwa kesepakatan yang tengah dipertimbangkan tidak akan memenuhi persyaratan hukum yang berlaku. Sumber dekat investor ByteDance di AS juga menyebut bahwa negosiasi berlanjut, namun terganjal oleh sengketa tarif antara AS dan Tiongkok.

Sikap Tegas Trump dan Masa Depan TikTok di AS

Trump dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak akan mencabut tarif impor 145 persen terhadap barang-barang Tiongkok, bahkan sebagai strategi untuk mendorong Tiongkok mencapai kesepakatan penjualan TikTok.

Meskipun Trump mengakui bahwa pencabutan tarif impor suatu saat nanti diperlukan untuk kelancaran bisnis dengan Tiongkok, ia menekankan bahwa saat ini ia belum berniat melakukannya. Kondisi ini menciptakan ketidakpastian mengenai masa depan TikTok di AS, terutama dengan belum adanya kepastian mengenai tenggat waktu perpanjangan penjualan tersebut. Aturan pengadilan sebelumnya menetapkan batas waktu operasional TikTok di AS pada 19 Januari 2025, namun Trump telah menunda berulang kali. Perpanjangan terbaru ini menambah ketidakpastian bagi jutaan pengguna TikTok di AS.

Pengumuman perpanjangan tenggat waktu ini menimbulkan beragam reaksi. Beberapa pihak menilai langkah Trump sebagai upaya untuk menekan Tiongkok, sementara yang lain meragukan legalitas dan efektivitasnya. Kejelasan mengenai tenggat waktu perpanjangan selanjutnya masih belum disampaikan oleh Trump, sehingga masa depan TikTok di AS tetap menjadi pertanyaan yang belum terjawab. Situasi ini mencerminkan kompleksitas hubungan AS-Tiongkok dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi industri teknologi global. Ke depannya, perkembangan negosiasi dan sikap kedua negara akan menentukan nasib aplikasi berbagi video yang populer ini di pasar Amerika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *