Laporan World Happiness Report 2025 telah dirilis, mengungkap daftar negara-negara terbahagia di dunia. Finlandia kembali memimpin peringkat untuk tahun kedelapan berturut-turut, mempertahankan posisinya sebagai negara paling bahagia di dunia. Posisi ini didapat berdasarkan evaluasi beberapa faktor penting yang mempengaruhi kebahagiaan masyarakat.
Indonesia, sayangnya, tidak termasuk dalam 50 besar negara terbahagia. Indonesia menempati peringkat ke-83, turun tiga peringkat dibandingkan tahun 2024. Peringkat ini menunjukkan adanya tantangan yang perlu diatasi untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat Indonesia.
50 Negara Paling Bahagia di Dunia 2025
- Finlandia
- Denmark
- Islandia
- Swedia
- Belanda
- Kosta Rika
- Norwegia
- Israel
- Luksemburg
- Meksiko
- Australia
- Selandia Baru
- Swiss
- Belgium
- Irlandia
- Lithuania
- Austria
- Kanada
- Slovenia
- Czechia
- Uni Emirat Arab
- Jerman
- Inggris
- Amerika Serikat
- Belize
- Polandia
- Taiwan
- Uruguay
- Kosovo
- Kuwait
- Serbia
- Arab Saudi
- Perancis
- Singapura
- Romania
- Brasil
- El Salvador
- Spanyol
- Estonia
- Italia
- Panama
- Argentina
- Kazakhstan
- Guatemala
- Chile
- Vietnam
- Nikaragua
- Malta
- Thailand
- Slowakia
Perbandingan peringkat Indonesia dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya juga cukup signifikan. Singapura berada di peringkat ke-34, Thailand di peringkat ke-49, dan Malaysia di peringkat ke-64. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan yang perlu diperhatikan dan dikaji lebih dalam.
World Happiness Report 2025 menekankan dampak kepedulian dan berbagi terhadap kebahagiaan masyarakat. Laporan ini meneliti manfaat bagi penerima perilaku peduli dan manfaat bagi mereka yang menunjukkan kepedulian terhadap orang lain. Finlandia, sebagai contoh, memperoleh skor 7.736 dari 10, didasarkan pada faktor-faktor seperti PDB per kapita, harapan hidup, kebebasan, dukungan sosial, kedermawanan, dan persepsi terhadap korupsi.
Skor Indonesia pada laporan ini adalah 5.617 dari 10. Perbedaan skor yang signifikan ini menunjukkan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, mulai dari ekonomi hingga sistem sosial dan pemerintahan yang berkeadilan. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap rendahnya skor kebahagiaan di Indonesia perlu diidentifikasi dan ditangani secara efektif.
Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi pada peringkat Indonesia yang rendah antara lain kesenjangan ekonomi yang besar, akses terbatas terhadap layanan kesehatan dan pendidikan berkualitas, serta tingkat korupsi yang masih tinggi. Perlu adanya kebijakan pemerintah yang berkelanjutan dan terintegrasi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Selain itu, perlu ada upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kepedulian sosial dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan sosial. Dengan meningkatkan rasa kebersamaan dan saling membantu, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kebahagiaan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Peningkatan akses terhadap pendidikan dan perawatan kesehatan juga berperan vital dalam menunjang kesejahteraan masyarakat.
Lebih lanjut, transparansi dan akuntabilitas pemerintah dalam menjalankan tugasnya sangatlah penting untuk membangun kepercayaan masyarakat dan mengurangi persepsi korupsi. Dengan demikian, upaya-upaya komprehensif dan berkelanjutan diperlukan untuk memperbaiki peringkat kebahagiaan Indonesia di tahun-tahun mendatang.
Ilustrasi wisatawan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali dapat menggambarkan sisi positif pariwisata Indonesia, namun keberhasilan sektor pariwisata semata tidak cukup untuk meningkatkan peringkat kebahagiaan secara menyeluruh. Indikator lain seperti pendidikan, kesehatan, dan kesetaraan perlu diperhatikan untuk mencapai peningkatan yang signifikan.