Travel  

Asosiasi Agen Travel Desak Lahirnya Badan Pariwisata Indonesia: Demi Kebangkitan Sektor Wisata

Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), Pauline Suharno, mengusulkan pembentukan Indonesia Tourism Board. Ia berpendapat bahwa badan pariwisata ini akan menjalankan fungsi yang berbeda dari Kementerian Pariwisata yang saat ini ada.

Menurut Pauline, Kementerian Pariwisata lebih berfokus pada regulasi dan pengawasan sektor pariwisata. Sementara itu, pemasaran pariwisata seharusnya berada di tangan industri yang lebih memahami dinamika pasar.

Pauline menekankan pentingnya peran industri pariwisata, yang meliputi pelaku usaha dan agen perjalanan, dalam memahami kebutuhan pasar yang selalu berubah. Mereka lebih dekat dengan wisatawan dan mampu menangkap tren terkini.

Peran Indonesia Tourism Board yang Diusulkan

Indonesia Tourism Board yang diusulkan akan bertugas secara khusus dalam mempromosikan pariwisata Indonesia ke pasar internasional. Badan ini akan bekerja secara independen dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

Dengan demikian, pemasaran pariwisata Indonesia akan lebih efektif dan terarah karena dijalankan oleh mereka yang mengerti seluk beluk industri ini. Hal ini akan membantu Indonesia bersaing dengan negara lain di pasar pariwisata global.

Sebagai contoh, Pauline menunjuk Hong Kong Tourism Board (HKTB) sebagai badan pariwisata yang efektif. HKTB melibatkan industri dan media lokal dalam strategi pemasarannya, mendengarkan masukan langsung dari pasar target.

Tantangan dan Kesempatan dalam Pemasaran Pariwisata Indonesia

Pauline menyoroti pentingnya memperhatikan platform media sosial dalam strategi pemasaran. Ia menjelaskan bahwa meskipun data menunjukkan TikTok dan Instagram sebagai platform terpopuler, pasar yang dituju memiliki karakteristik berbeda-beda.

Ia juga menyoroti pentingnya kerjasama antara Kementerian Pariwisata dengan berbagai pemangku kepentingan, bukan hanya berfokus pada promosi UMKM saja. Promosi UMKM memang penting, namun keberhasilannya bergantung pada kedatangan wisatawan.

Oleh karena itu, peningkatan kualitas destinasi wisata juga sangat penting. Hal ini termasuk perbaikan infrastruktur seperti akses jalan, fasilitas umum, dan kebersihan toilet di tempat wisata.

Peran BUMN dan BUMD dalam Pengembangan Pariwisata

Pauline berharap BUMN dan BUMD dapat berperan aktif dalam meningkatkan kualitas destinasi wisata. Mereka dapat berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur dan fasilitas di tempat wisata.

Banyak destinasi wisata, terutama yang dikelola pemerintah, masih kekurangan fasilitas yang memadai. Perbaikan fasilitas ini akan meningkatkan daya tarik wisatawan dan menciptakan pengalaman wisata yang lebih nyaman dan berkesan.

Selain itu, kerjasama dengan sektor swasta juga penting untuk mendatangkan investasi dalam pengembangan destinasi wisata. Hal ini akan mempercepat proses pembangunan dan peningkatan kualitas fasilitas.

Kesimpulannya, pembentukan Indonesia Tourism Board merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia. Kerjasama yang erat antara pemerintah, industri, dan pemangku kepentingan lainnya sangat penting untuk mewujudkan hal ini. Tidak hanya fokus pada promosi, namun juga pada peningkatan kualitas dan fasilitas destinasi wisata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *