JAWAPEH.COM, Kediri – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) sedang gencar mendorong masyarakat produsen tanaman hias untuk merambah pasar mancanegara.
Langkah ini diwujudkan dengan menggelar Sosialisasi Ekspor Tanaman Hias yang diadakan di Aula Dinas PUPR Kota Kediri pada Rabu, 10 Juli 2024.
Kepala DKPP Kota Kediri, Moh Ridwan, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memotivasi komunitas tanaman hias di Kota Kediri yang memiliki potensi besar untuk mengekspor produknya.
Baca Juga : Pemkot Kediri Tingkatkan Kualitas SPIP 2024 dengan E-Integrity
“Kami ingin mengedukasi, di mana ekspor harus mereka lakukan karena potensi pertanian khususnya tanaman hias di Kota Kediri sangat besar. Di sini kita mengedukasi karena ada langkah-langkah yang harus diikuti,” ujarnya.
Ridwan menambahkan, wilayah Kediri Raya sudah dikenal sebagai penghasil tanaman hias yang cukup besar dan telah menembus pasar nasional.
Banyak negara di Asia dan Amerika yang mengimpor tanaman hias dari Indonesia, membuka peluang ekspor yang sangat menjanjikan.
Ridwan juga menyoroti pentingnya infrastruktur yang memadai untuk mendukung kegiatan ekspor.
“Perkembangan infrastruktur di Kota Kediri seperti bandara dan jalan tol yang baik mampu menunjang kegiatan ekspor tanaman hias. Kami juga mendorong masyarakat agar memanfaatkan pekarangan rumah untuk budidaya hortikultura,” jelasnya.
Menurutnya, hingga 2024, transaksi penjualan tanaman hias dari Kota Kediri telah menembus angka ribuan.
Baca Juga : Awali Peringatan HARKOPNAS ke-77 di Kota Kediri dengan Menggelar Sarasehan
Oleh karena itu, calon eksportir perlu mengikuti edukasi yang dilakukan DKPP untuk memahami proses dan prosedur ekspor.
Ridwan menekankan pentingnya kesabaran dalam proses ekspor dan menjanjikan pendampingan dari DKPP melalui media komunikasi yang telah disediakan.
“Kami harap ada kesabaran dari para petani tanaman hias. Kami akan terus mendampingi melalui media komunikasi yang telah dibuat. Ini akan menjadi keuntungan yang besar dan menjanjikan untuk pelaku usaha tanaman hias,” ucapnya.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Jatim serta CV Kokonat Indonesia.
Sugeng, Analisis Perkarantinaan Tumbuhan Madya Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Jatim, menjelaskan bahwa banyak peluang ekspor tanaman hias yang sering diabaikan padahal memiliki nilai ekonomis yang tinggi, seperti Anthurium, Hoya, dan Monstera.
“Cara memulai ekspor kita menerbitkan sanitary certificate menuju negara tujuan. Jadi, untuk pemula harus mencari pasar dulu mencari pembeli. Setelah menemukan target market, mencari tahu apa yang dilarang dan dicegah dari Indonesia ke negara tujuan. Itu menjadi dasar penerbitan sanitary certificate,” terangnya.
Baca Juga : Komunitas Wirausaha Kediri Raya: Membangun Ekosistem Bisnis yang Berkelanjutan
Sebagai lembaga yang menerbitkan surat kesehatan tumbuhan, Balai Karantina juga memberikan bimbingan kepada pengusaha tanaman hias untuk merawat tanaman dengan baik agar memenuhi standar ekspor.
Ridwan berharap melalui kegiatan ini, masyarakat semakin gencar memanfaatkan lahan pekarangan di wilayah Kota Kediri.
“Meskipun kita wilayah perkotaan, potensi pertanian masih sangat besar terutama melalui pemanfaatan lahan pekarangan,” tandasnya.