JAWAPEH.COM, Kediri – Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menyimpan banyak situs bersejarah yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Gua Selomangleng Kediri, yang terletak di kawasan Mojoroto. Gua ini kerap menjadi tujuan wisatawan dan akademisi yang ingin belajar sejarah.
Gua Selomangleng berada di kaki Gunung Klotok. Selain menawarkan keindahan perbukitan lereng gunung, kawasan gua ini juga menyimpan peninggalan Kerajaan Kediri yang kaya akan nilai sejarah.
Yuk, kenali lebih dekat fakta menarik tentang Gua Selomangleng Kediri yang legendaris ini!
Baca Juga : 20 Wisata di Kediri Lengkap, Alamat, Jam Buka dan Harga Tiket
1. Sejarah Gua Selomangleng Kediri
Gua Selomangleng Kediri memiliki kesamaan nama dengan Gua Selomangleng di Tulungagung.
Menurut Rina (2021), kedua gua ini terkait karena merupakan peninggalan Raja Airlangga dari Kerajaan Kediri. Namun, kisah di balik kedua gua ini berbeda.
Nama Selomangleng berasal dari bahasa Jawa, “Selo” berarti batu dan “Mangling” berarti miring. Gua ini dibangun pada abad ke-11, dengan aksara Kwadrat yang terukir di dinding utara gua, menunjukkan teknik pahat relief yang khas.
2. Tempat Pertapaan Dewi Kilisuci
Gua Selomangleng Kediri bukanlah gua alami, melainkan gua buatan manusia. Gua ini terbagi menjadi tiga bagian, dengan relief-relief yang terukir di dindingnya. Bagian luarnya dihiasi arca-arca yang berkaitan dengan dewa-dewa Hindu dan Buddha.
Masyarakat sekitar percaya bahwa gua ini merupakan tempat pertapaan Dewi Kilisuci, putri Raja Airlangga yang memilih meninggalkan gemerlap dunia dan bertapa di sini.
Baca Juga : Sejarah Simpang Lima Gumul Kediri: Monumen yang Mirip di Paris
3. Tempat Pemakaman Terbuka
Seorang arkeolog, Dwi Cahyono, mengungkapkan bahwa di Gua Selomangleng Kediri terdapat relief bertuliskan anagram berangka tahun 1353 Saka atau 1431 Masehi. Namun, ada juga yang menafsirkan gua ini dibuat pada 988 Saka.
Gua ini diperkirakan digunakan oleh lintas generasi, dengan banyak kisah terpahat di batu breksivulkanik. Dahulu, kawasan gua ini juga digunakan sebagai tempat pemakaman terbuka, dibuktikan dengan relief tengkorak dan rangka dada.
4. Makam Keramat di Sekitar Gua
Selain sebagai situs peninggalan Kerajaan Kediri, di kawasan Gua Selomangleng juga terdapat makam keramat dari Tumenggung Mojoroto, Mbah Boncolono, dan Tumenggung Poncolono.
Makam-makam ini terletak di puncak bukit, sekitar 100 meter dari gua. Untuk mencapai makam, pengunjung harus mendaki sekitar 460 anak tangga yang cukup curam, namun pemandangan Kota Kediri dari ketinggian sangat menakjubkan.
Baca Juga : Gumul Paradise Island: Wahana, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk
5. Wisata Sejarah dan Pertunjukan Seni Budaya
Di kawasan Gua Selomangleng, pengunjung bisa belajar sejarah Kota Kediri di Museum Airlangga yang memiliki 292 koleksi benda purbakala. Tiket masuk museum ini sudah termasuk dalam tiket masuk Gua Selomangleng, seharga Rp4.000.
Ada juga panggung kesenian yang menyajikan hiburan budaya rutin setiap dua minggu sekali dan pagelaran Selomangleng yang dilakukan 2-3 kali setahun.
6. Kolam Renang dengan Air Segar
Gua Selomangleng tidak hanya menawarkan wisata sejarah, tetapi juga tempat rekreasi dengan kolam renang yang menyegarkan.
Lokasinya berada di kaki Gunung Klotok, sekitar 3,5 kilometer dari Kediri, tepatnya di Jalan Mastrip, Pojok, Mojoroto. Pengunjung bisa menikmati sejarah sekaligus bermain air di kolam renang.
7. Dekat dengan Situs Candi Klotok
Gua Selomangleng Kediri juga dekat dengan situs Candi Klotok yang baru ditemukan pada 2019 di Bukit Klotok.
Situs ini awalnya hanya tampak sebagai bongkahan bata berserakan, namun setelah eskavasi ditemukan bangunan candi dan pertirtaan yang diduga berasal dari zaman Kerajaan Kadiri atau Panjalu.
Gua Selomangleng adalah objek wisata kebanggaan masyarakat Kediri. Kawasan ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga nilai sejarah yang kaya.
Menjelajahi Gua Selomangleng Kediri adalah cara yang tepat untuk mengenal lebih dalam tentang sejarah dan budaya Kediri.