Gula darah tinggi atau hiperglikemia merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk masalah serius pada kaki. Kondisi ini seringkali dikaitkan dengan diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2.
Efek gula darah tinggi pada kaki dapat berkisar dari luka yang sulit sembuh hingga kondisi yang lebih parah seperti gangren dan amputasi. Kerusakan saraf (neuropati) dan penyempitan pembuluh darah (penyakit arteri perifer) menjadi penyebab utama masalah ini.
Tingginya kadar gula darah merusak saraf, pembuluh darah, dan jaringan di kaki. Kerusakan ini secara bertahap mengurangi sensasi dan kemampuan penyembuhan luka, membuat bahkan luka kecil pun menjadi ancaman serius.
Efek Gula Darah Tinggi pada Kaki: Pemahaman Lebih Lanjut
Kadar gula darah tinggi, umumnya di atas 180 mg/dL satu atau dua jam setelah makan (dan bisa lebih tinggi lagi pada penderita diabetes tipe 1), merupakan indikator utama risiko komplikasi pada kaki. Penting untuk memantau kadar gula darah secara teratur dan menjaga agar tetap berada dalam kisaran yang direkomendasikan dokter.
Jika kadar gula darah tinggi dibiarkan tanpa penanganan, efeknya akan semakin memburuk seiring waktu. Kondisi ini akan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi dan memperlambat proses penyembuhan, mengakibatkan luka yang semakin parah.
Neuropati Diabetik: Hilangnya Sensasi di Kaki
Neuropati diabetik merupakan kerusakan saraf perifer yang umum terjadi pada penderita diabetes. Kerusakan saraf ini menyebabkan penurunan atau hilangnya sensasi di kaki, sehingga seseorang mungkin tidak menyadari adanya luka, lecet, atau infeksi sampai kondisinya sudah parah.
Kehilangan sensasi ini sangat berbahaya karena luka dapat terinfeksi tanpa disadari, berkembang menjadi borok kaki diabetik yang sulit disembuhkan. Infeksi yang tidak tertangani dapat menyebabkan gangren, dan dalam kasus yang parah, amputasi menjadi satu-satunya pilihan.
Penyakit Arteri Perifer: Gangguan Aliran Darah ke Kaki
Penyakit arteri perifer (PAD) disebabkan oleh penyempitan dan pengerasan arteri di kaki, mengurangi aliran darah ke jaringan kaki. Gula darah tinggi memperburuk PAD, membuat kaki kekurangan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk penyembuhan.
Akibatnya, luka kecil pun akan sulit sembuh dan mudah terinfeksi. Gejala PAD termasuk nyeri kaki saat berjalan (klaudikasio intermiten), mati rasa, dan perubahan warna kulit kaki. Penanganan PAD sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Faktor Risiko Lain dan Pencegahan
Selain gula darah tinggi, beberapa faktor lain meningkatkan risiko masalah kaki pada penderita diabetes, antara lain merokok, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Menjaga gaya hidup sehat sangat penting untuk mengurangi risiko ini.
Pencegahan merupakan kunci untuk menjaga kesehatan kaki. Periksa kaki secara teratur untuk mendeteksi luka atau perubahan warna kulit. Jaga kebersihan kaki dan gunakan alas kaki yang nyaman dan sesuai ukuran. Konsultasikan dengan dokter secara berkala untuk memantau kadar gula darah dan kesehatan kaki secara keseluruhan.
Penderita diabetes disarankan untuk melakukan pemeriksaan kaki rutin oleh dokter atau tenaga medis terlatih. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan saraf, pembuluh darah, dan kulit kaki untuk mendeteksi masalah dini dan mencegah komplikasi yang lebih serius.