Konsistensi dan Kemandirian: Kunci Optimalisasi Daur Ulang dan Akses Air Bersih

Bank Mandiri, konsisten dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin keenam terkait air bersih dan sanitasi, menunjukkan komitmennya melalui berbagai inisiatif pengelolaan air yang berkelanjutan. Komitmen ini terlihat nyata dalam upaya pengurangan konsumsi air dan peningkatan daur ulang di operasional perusahaan, serta dukungan pelestarian sumber air di daerah pedesaan.

Beberapa gedung milik Bank Mandiri, termasuk Plaza Mandiri, Menara Mandiri, dan Wisma Mandiri, telah dilengkapi dengan sistem daur ulang air. Air hasil daur ulang ini dimanfaatkan untuk berbagai keperluan operasional, mulai dari pemeliharaan tanaman dan sanitasi hingga air minum yang telah memenuhi standar baku mutu.

1. Pemantauan dan Optimasi Penggunaan Air

Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, menjelaskan bahwa pemantauan bulanan atas penggunaan air secara konsisten dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memantau tingkat konsumsi dan efektivitas penggunaan air bersih dalam operasional gedung-gedung Bank Mandiri.

“Kami mengoptimalkan pemanfaatan air efluen melalui sistem daur ulang dengan teknologi yang tepat. Dengan cara ini, air yang telah digunakan dapat diproses kembali untuk keperluan lain, sehingga dapat menghemat penggunaan air bersih. Bank Mandiri percaya bahwa langkah ini dapat menjadi contoh pengelolaan air yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di lingkungan perkantoran,” jelas Ashidiq.

Hingga akhir tahun 2024, Bank Mandiri telah berhasil memanfaatkan 88.000 meter kubik (m3) air daur ulang, atau sekitar 13% dari total penggunaan air. Selain itu, sistem reverse osmosis juga diimplementasikan untuk mengelola limbah cair, dengan total 32.000 m3 limbah cair yang telah dikelola hingga Desember 2024.

2. Inovasi Pengelolaan Air dan Limbah

Bank Mandiri juga menerapkan sistem pengelolaan limbah yang mampu mengolah limbah cair hingga sesuai standar lingkungan sebelum dibuang. Kualitas limbah cair diperiksa secara bulanan melalui kerjasama dengan laboratorium terakreditasi, memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar lingkungan yang berlaku.

Sebagai bagian dari upaya konservasi air, Bank Mandiri juga membangun lubang biopori dan sumur resapan di beberapa lokasi operasionalnya. Salah satu yang terbesar adalah danau buatan seluas 1,8 hektare di kawasan Mandiri University, Wijayakusuma, dengan kapasitas tampung yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air perusahaan yang pada tahun 2024 mencapai 663.164 m3.

3. Dukungan Akses Air Bersih untuk Masyarakat

Komitmen Bank Mandiri terhadap keberlanjutan tidak hanya terbatas pada internal perusahaan. Bank Mandiri juga aktif mendukung ketersediaan dan akses air bersih bagi masyarakat, selaras dengan semangat Hari Air Sedunia.

Melalui program Mandiri Sahabat Desa Kolaborasi Manunggal Air bersama TNI AD, Bank Mandiri telah menyalurkan bantuan akses air bersih kepada 3.719 keluarga di 17 desa di empat kabupaten (Banyumas, Temanggung, Pandeglang, dan Nabire) pada Desember 2024. Program ini merupakan wujud nyata dari pilar keberlanjutan Bank Mandiri, “sustainability beyond banking,” yang fokus pada dampak sosial positif dalam mendukung SDGs, khususnya poin keenam (air bersih dan sanitasi) dan poin kesebelas (kota dan permukiman berkelanjutan).

Secara keseluruhan, upaya Bank Mandiri dalam pengelolaan air yang berkelanjutan menunjukkan komitmen yang kuat terhadap lingkungan dan masyarakat. Inisiatif ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk menerapkan praktik yang berkelanjutan dalam operasional bisnis mereka. Penerapan teknologi modern seperti sistem reverse osmosis dan pemanfaatan sumber daya alternatif seperti air daur ulang dan sumur resapan menunjukkan pendekatan yang holistik dan inovatif dalam mengatasi tantangan ketersediaan air bersih.

Exit mobile version