Krisis kemanusiaan di Gaza semakin memprihatinkan. UNRWA menyatakan stok tepung hanya cukup untuk 6 hari ke depan, karena blokade bantuan Israel selama 19 hari terakhir. “Kita bisa memperpanjang stok tersebut dengan memberikan porsi yang lebih sedikit kepada masyarakat. Tapi yang kita bicarakan sekarang adalah hitungan hari, bukan minggu,” kata Sam Rose dari UNRWA.
Situasi ini merupakan periode terlama tanpa bantuan sejak Oktober 2023. Blokade Israel dimulai pada 2 Maret, setelah gencatan senjata tahap pertama berakhir. Akibatnya, harga makanan pokok dan bahan bakar melonjak, memaksa warga menjatah makanan.
1. Blokade Bantuan Israel dan Serangan Udara
Serangan udara Israel sejak 18 Maret 2025 semakin memperparah krisis. Lebih dari 700 warga Palestina tewas, termasuk 200 perempuan dan anak-anak. Ribuan lainnya terluka dan terjebak di bawah reruntuhan. Sekitar 70.000 orang mengungsi, sementara banyak lagi terdampak perintah evakuasi.
Perang yang dimulai Oktober 2023 telah menewaskan hampir 50.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 112.000 lainnya. Jumlah korban jiwa ini menunjukkan skala genosida yang terjadi di Gaza.
2. Reaksi Internasional atas Krisis Gaza
Inggris mengecam blokade bantuan Israel sebagai hal yang tidak dapat diterima. Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, menyatakan keprihatinannya atas kematian warga sipil dan meluasnya dampak krisis kemanusiaan.
Lammy juga mengkonfirmasi seorang warga negara Inggris terluka dalam serangan terhadap kompleks PBB di Gaza, mengatakan, “Selama berminggu-minggu ini, pasokan bahan-bahan pokok dan listrik telah terhambat, mengakibatkan lebih dari setengah juta warga sipil sekali lagi terputus dari akses terhadap air minum bersih dan memicu lonjakan harga sejumlah bahan makanan pokok sebesar 200 persen – sebuah keuntungan bagi para penjahat yang menggunakan kekerasan untuk mengendalikan pasokan.” Ia juga mengungkapkan kemarahannya atas insiden tersebut.
3. Ancaman Aneksasi Gaza oleh Israel
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengancam akan meningkatkan operasi militer dan memperluas aneksasi wilayah Gaza jika Hamas tidak segera membebaskan sandera. Ia mengatakan, “Semakin Hamas bersikeras menolak melepaskan sandera, semakin banyak wilayah yang akan hilang, yang akan dianeksasi ke Israel.”
Israel telah menginvasi beberapa wilayah di Gaza, termasuk Shaboura di Rafah dan Beit Lahiya. Mereka juga telah menutup jalur utama utara-selatan sebagai bagian dari perluasan operasi darat. Rencana evakuasi dan migrasi sukarela yang diajukan juga menjadi bagian dari strategi Israel.
Krisis kemanusiaan di Gaza membutuhkan respon internasional yang segera dan efektif. Blokade bantuan harus segera diakhiri, dan akses kemanusiaan harus dijamin untuk mencegah bencana yang lebih besar. Perlu adanya tekanan internasional yang kuat untuk menghentikan kekerasan dan melindungi warga sipil Palestina.