Panduan Lengkap Niat Puasa Ramadan 2025: Harian & Sebulan

Puasa Ramadan, ibadah wajib bagi umat Muslim, membutuhkan niat yang tulus dan benar. Niat ini merupakan syarat sahnya puasa, tanpa niat, puasa tidak dianggap sah. Hal ini ditegaskan dalam hadits Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidak berniat puasa di malam hari sebelum terbitnya fajar, maka tidak ada puasa baginya.” (HR Abu Daud, At Tirmidzi, An Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad). Hadits ini menegaskan pentingnya niat sebelum memulai puasa.

Para ulama sepakat bahwa niat puasa Ramadan wajib diucapkan. Niat ini membedakan antara puasa wajib, seperti puasa Ramadan, dengan puasa sunnah atau lainnya. Puasa qadha, misalnya, juga memerlukan niat yang spesifik.

Bacaan Niat Puasa Ramadan

Ada dua pendapat mengenai waktu mengucapkan niat puasa Ramadan. Pendapat pertama menganjurkan niat setiap hari, karena setiap hari puasa merupakan ibadah tersendiri. Pendapat ini didukung oleh mayoritas ulama.

Sementara itu, Imam Malik berpendapat bahwa niat satu kali di awal bulan Ramadan sudah cukup. Namun, jika puasa terputus karena haid atau sakit, maka wajib memperbarui niat untuk sisa hari-hari puasa.

1. Niat Puasa Ramadan Harian

Niat puasa Ramadan harian dibaca pada malam hari sebelum fajar. Berikut bacaannya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala.”

2. Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh (menurut Imam Malik)

Berikut niat puasa Ramadan untuk sebulan penuh, sesuai pendapat Imam Malik:

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma jami’i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Puasa Ramadan

Selain niat, terdapat beberapa tata cara lain yang perlu diperhatikan dalam menjalankan puasa Ramadan agar ibadah kita sah dan bernilai ibadah.

1. Berniat

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, niat merupakan hal yang paling penting dan wajib dilakukan sebelum memulai puasa. Niat harus ikhlas karena Allah SWT.

2. Sahur

Sahur dianjurkan karena Rasulullah SAW melakukannya. Sahur memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan berkah dan kekuatan dalam berpuasa.

Rasulullah SAW bersabda, “Sahurlah kalian, maka sesungguhnya dalam sahur itu ada berkahnya.” (HR Bukhari dan Muslim)

3. Menahan Diri dari Perbuatan yang Membatalkan Puasa

Menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa seperti berjima’, berbohong dan lain sebagainya. Selain itu, hindari perbuatan dosa dan hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa.

4. Menyegerakan Berbuka

Segera berbuka puasa ketika adzan Magrib berkumandang. Menyegerakan berbuka merupakan anjuran Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW bersabda, “Seseorang akan tetap dalam keadaan baik selama menyegerakan berbuka.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dengan memahami niat dan tata cara puasa Ramadan yang benar, diharapkan ibadah puasa kita menjadi lebih khusyuk dan diterima oleh Allah SWT. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.

Exit mobile version