Courtois Deteksi Kesalahan Penalti Alvarez: Pengakuan Kiper Real Madrid

Kiper Real Madrid, Thibaut Courtois, dengan tegas menyatakan telah menyadari adanya pelanggaran dalam eksekusi penalti Julian Alvarez pada babak adu penalti leg kedua 16 besar Liga Champions 2024-2025 antara Atletico Madrid vs Real Madrid. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Metropolitano, Rabu (12/3/2025), menuai kontroversi besar terkait insiden tersebut.

Real Madrid akhirnya menang adu penalti 4-2 atas Atletico Madrid dan melaju ke perempat final. Namun, kemenangan tersebut diwarnai dengan keputusan kontroversial wasit Szymon Marciniak yang dibantu VAR. Eksekusi penalti Alvarez dinyatakan tidak sah karena dianggap melakukan “double touch” atau dua kali sentuhan bola.

Kontroversi Penalti Julian Alvarez: Dua Sentuhan Fatal

Alvarez, yang maju sebagai penendang kedua Atletico Madrid, nyaris mencetak gol. Namun, tayangan ulang menunjukkan bahwa ia melakukan kontak dengan bola dua kali sebelum bola masuk gawang. Sentuhan pertamanya dilakukan dengan kaki kirinya, sebelum kemudian kaki kanannya kembali menyentuh bola untuk mengarahkannya ke gawang. Meskipun awalnya tayangan ulang tidak begitu jelas, Courtois mengaku langsung menyadari kesalahan tersebut.

Wasit Marciniak, setelah berkonsultasi dengan VAR, membatalkan gol tersebut. Keputusan ini memicu protes keras dari pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, yang merasa keputusan tersebut tidak adil dan tidak berdasar pada bukti yang cukup kuat.

Pernyataan Courtois dan Simeone

Courtois, dalam wawancaranya dengan Movistar Plus, menyatakan dengan yakin bahwa ia melihat Alvarez menyentuh bola dua kali dan langsung memberitahukan hal tersebut kepada wasit. Ia mengakui bahwa kejadian tersebut memang sulit dilihat secara langsung, namun tetap bersikeras pada penilaiannya. Kemenangan Real Madrid, menurut Courtois, menjadi hal terpenting meskipun performa tim tidak optimal.

Sebaliknya, Simeone meluapkan kekesalannya dalam konferensi pers. Ia mempertanyakan penggunaan VAR untuk meninjau penalti dalam adu penalti, menganggap hal tersebut belum pernah terjadi sebelumnya. Simeone bahkan menantang wartawan untuk menunjukkan siapa yang melihat Alvarez menyentuh bola dua kali secara jelas. Kekecewaannya sangat terlihat, karena ia merasa tidak ada bukti yang cukup kuat untuk membatalkan penalti tersebut.

Analisis dan Implikasi

Kejadian ini menimbulkan perdebatan sengit mengenai penggunaan VAR dalam adu penalti. Apakah VAR seharusnya digunakan untuk meninjau setiap detail dalam situasi seperti ini, atau hanya untuk kesalahan-kesalahan yang jelas dan signifikan? Pertanyaan ini akan terus diperdebatkan, khususnya karena interpretasi aturan mengenai “double touch” bisa sangat subjektif.

Insiden ini juga menyoroti tekanan tinggi dalam babak adu penalti Liga Champions. Keputusan wasit, meskipun dibantu VAR, dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap hasil pertandingan dan nasib tim yang bersaing. Kontroversi ini pasti akan terus diperbincangkan dan dianalisa oleh para ahli sepak bola dan penggemar di seluruh dunia.

Selain itu, peristiwa ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kejelasan dan konsistensi penerapan aturan VAR dalam berbagai situasi pertandingan. Apakah terdapat standar yang jelas dan konsisten dalam penggunaan teknologi tersebut untuk memastikan keadilan dan transparansi dalam pengambilan keputusan? Ke depan, diperlukan diskusi lebih lanjut untuk mengkaji dan memperbaiki peraturan serta implementasi VAR agar lebih adil dan terhindar dari kontroversi seperti ini.

Exit mobile version