JAWAPEH.COM, Kediri – Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menggelar festival tari tradisional di Goa Selomangleng sebagai wadah penyaluran bakat dan kreativitas, terutama bagi generasi muda.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri, Zanariah, menyampaikan bahwa festival ini diadakan sebagai bagian dari perayaan Hari Jadi Kota Kediri yang ke-1.145. Dengan tema “Merajut Asa dalam Keharmonian, Satu Tekad Kota Kediri Menuju Globalisasi”, Pemkot Kediri mempersembahkan festival tari kreasi tradisional ini.
“Ini kombinasi yang tepat untuk menjadi acara tahunan guna menarik pengunjung. Mungkin ke depan kita bisa undang berbagai sanggar tari dan sekolah di wilayah Mataraman untuk berkolaborasi,” kata Zanariah di Kediri, Sabtu.
Baca Juga : Grand Final Duta Genre 2024 Kediri Untuk Kemampuan di Town Square
Menurut Zanariah, kegiatan ini sangat positif, terutama dengan beroperasinya bandara di Kediri yang membuka peluang lebih besar bagi masyarakat untuk berkunjung ke kota ini. Mengoptimalkan kesenian lokal tentu akan meningkatkan daya tarik wisatawan.
“Seiring dengan beroperasinya Bandara Internasional Dhaha dan pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung, peluang kunjungan ke Kota Kediri semakin terbuka lebar. Kami terus berbenah untuk memaksimalkan potensi budaya demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Zanariah berharap event ini bisa menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat dan melestarikan seni budaya tradisional. Goa Selomangleng dipilih sebagai lokasi acara karena merupakan ikon sejarah dan budaya Kota Kediri.
“Saya sangat senang melihat semangat dan antusiasme para peserta. Mereka berias dengan sangat baik untuk menampilkan yang terbaik,” ungkapnya.
Baca Juga : Museum Fotografi Kediri, Nostalgia Sejarah Kota Kediri Lewat Jepretan Klasik
Zanariah juga berpesan kepada para peserta untuk terus berlatih dan tidak cepat puas diri. “Menang kalah itu biasa, tapi kalian yang sudah sampai di sini adalah pemenang sejati. Terima kasih kepada semua pihak yang bekerja keras menyelenggarakan acara ini, semoga bisa menjadi pilar kelestarian seni budaya yang akan dikenang,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olah Raga (Disbudparpora) Kota Kediri, Zachrie Ahmad, menambahkan bahwa kegiatan ini memfasilitasi sanggar tari untuk melestarikan seni budaya Kota Kediri sekaligus menggali potensi seni tari di kota ini. Peserta festival berusia 13 hingga 24 tahun.
“Kami juga mengundang seluruh OPD untuk mendukung pelestarian kebudayaan ini. Disbudparpora Kota Kediri membuat katalog sanggar dan tari-tarian untuk ditampilkan dalam acara-acara OPD,” jelas Zachrie.
Festival Tari Kreasi Tradisional ini diikuti oleh 16 peserta dari berbagai sanggar tari. Para peserta dinilai oleh tiga dewan juri: Yasinta Desi dari Yogyakarta, Djarot Budi dari Surakarta, dan Very Andrian.
Acara ini juga dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri Ferry Djatmiko, kepala OPD, camat se-Kediri, dan tamu undangan lainnya.