Berdayakan Puluhan Emak-Emak Produksi Kerajinan Tangan di Desa Padangan, Kayen Kidul

Produksi Kerajinan Tangan di Desa Padangan
Ratno (kanan) mempraktikan pembuatan kerajinan tangan dari limbah triplek (Sumber Foto: Jawapos.com)

JAWAPEH.COM, Kediri – Ratno sudah menekuni dunia kerajinan limbah triplek sejak 2016. Dengan menambahkan ornamen pasir pantai, ia menyalurkan bakat melukisnya. “Saya suka seni yang tidak hanya menghasilkan nilai estetika tapi juga nilai ekonomi,” ujarnya.

Dalam produksi kerajinannya, Ratno bekerja sama dengan sekitar 50 ibu-ibu di desanya. Ia tidak mengharuskan mereka bekerja di rumahnya, melainkan membiarkan mereka bekerja dari rumah masing-masing, sehingga mereka bisa tetap menjalankan tugas rumah tangga.

Baca Juga : Aplikasi Dagangan Kini Hadir di Kediri

Awalnya, Ratno belajar dari temannya yang juga memproduksi kerajinan dari limbah kayu triplek. Tentu saja, dia menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam pemasaran.

“Ya, saat kita sudah bisa membuat, tantangannya adalah bagaimana cara memasarkannya,” katanya. Namun, seiring berjalannya waktu, Ratno berhasil menitipkan produknya di berbagai tempat wisata di Kediri Raya.

Usaha Ratno mendapat apresiasi dari Kepala Desa Padangan, Yudiono. “Bagus ya, produksi berjalan, keterampilan meningkat, dan memanfaatkan sumber daya manusia secara optimal,” katanya. Menurutnya, usaha Ratno membantu mengurangi pengangguran dan menciptakan lapangan kerja baru.

Baca Juga : Hari Bebas Kantong Plastik: FKB Desak Bupati Kediri Terapkan Pembatasan Plastik

Desa Padangan memang dikenal sebagai pusat kerajinan. Selain Ratno, ada juga Sugeng Ansori yang menjalankan usaha tahu.

Setiap hari, Sugeng mengolah 15 kilogram bahan baku menjadi enam kotak tahu, dengan satu kotak berisi 60 potong.

“Kami mulai produksi sejak pukul 04.30 WIB dan selesai sekitar pukul 14.00 WIB,” jelas Sugeng kepada Jawa Pos Radar Kediri.

Tidak hanya tahu, Sugeng juga memanfaatkan ampas tahu menjadi tempe bungkil dan pakan ternak.

“Untuk efisiensi agar tidak ada yang terbuang,” tutur bapak lima anak ini. Dari usaha ini, Sugeng bisa meraup keuntungan hingga Rp 400 ribu per hari dengan mengolah 4 kuintal kedelai.

Pengrajin tahu seperti Sugeng tidak hanya ada di Dusun Boganginkidul, tetapi juga tersebar di dua dusun lainnya.

Topik

Baca Juga

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Icon Database Jawapeh
Database
Icon Lapor Jawapeh
Laporkan!
Icon Podcast Kediri
Podcast