JAWAPEH.COM, Kediri – Nurohmad alias Tompel (25), pria yang tega menyiram air keras kepada istri dan anaknya di Ngasem, Kabupaten Kediri, akhirnya berhasil ditangkap. Pelaku penyiraman air keras ke istri dan anaknya ditangkap di Magelang, Jawa Tengah, berkat kerja sama antara Polres Kediri dan Polresta Magelang.
Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, mengonfirmasi penangkapan tersebut. Pelaku ditangkap pada Jumat malam (12/7/2024) dan langsung dibawa ke Mapolres Kediri untuk dimintai keterangan pada Sabtu siang (13/7/2024).
Baca Juga : Pengeroyokan Pasutri di Kediri, Tiga Pelaku Ditangkap: Apa Motifnya?
“Alhamdulillah, kemarin Jumat malam, pelaku berhasil diamankan tim gabungan Satreskrim Polres Kediri dan Polresta Magelang. Pelaku berusaha melarikan diri dan bersembunyi di Magelang. Sabtu siang tadi langsung dimintai keterangan lebih lanjut oleh anggota,” ujar Bimo.
Kasatreskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama, menambahkan bahwa saat ini pelaku masih diperiksa secara intensif untuk mengungkap motif di balik aksi keji tersebut.
“Masih kita mintai keterangan terkait motif pelaku kenapa tega melakukan perbuatan keji tersebut,” tandas Fauzy.
Baca Juga : Satsamapta Polres Mojokerto Kota Amankan 925 Botol Miras Ilegal Siap Erar ke Kediri
Sebelumnya, kasus tragis ini mengguncang masyarakat Kediri. Pada Kamis pagi (11/7/2024), seorang ibu rumah tangga berinisial PK (24) dan anak balitanya yang berusia 2 tahun, berinisial PM, menjadi korban penyiraman air keras oleh suami PK sendiri. Kejadian tersebut terjadi di rumah kos mereka di Kecamatan Ngasem.
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang mengerikan ini terjadi sekitar pukul 09.00 WIB dan segera dilaporkan kepada pihak berwajib.
“Benar, kejadiannya Kamis (11/7/2024) pagi sekitar jam 09.00 WIB, kami menerima laporan adanya ibu dan anaknya yang masih balita mengalami luka bakar akibat cairan kimia dan dirawat di rumah sakit,” kata Fauzy.
Baca Juga : Pengedar Sabu Asal Ringinrejo Kediri Berhasil Diamankan Satresnarkoba Polres Kediri
Kedua korban saat ini tengah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Kondisi mereka, terutama balita yang masih sangat rentan, menjadi perhatian utama tim medis. Kejadian ini menambah deretan panjang kasus KDRT yang harus segera ditangani dengan serius.
Penangkapan Nurohmad membawa harapan keadilan bagi korban. Namun, lebih dari itu, kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan dan perlindungan terhadap kekerasan dalam rumah tangga.
Langkah cepat dan tegas dari pihak kepolisian patut diapresiasi dan diharapkan bisa memberikan efek jera bagi pelaku kekerasan lainnya.
